kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Ditopang Sentimen Positif, Cermati Rekomendasi Emiten Poultry: CPIN, JPFA dan MAIN


Selasa, 25 Juni 2024 / 22:39 WIB
Ditopang Sentimen Positif, Cermati Rekomendasi Emiten Poultry: CPIN, JPFA dan MAIN
ILUSTRASI. Peternakan ayam di Parigi, Tangerang Selatan, Banten,, Jumat (26/1/2024). Kinerja emiten poultry (unggas) makin cerah karena harga pakan yang lebih rendah dan pulihnya harga ayam.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

Sementara itu, harga referensi telur sebesar Rp 24.000- Rp 26.500/kg dari sebelumnya Rp 22.000- Rp 24.000/kg, harga produsen jagung (dengan kadar air 15-30%) sebesar Rp 4.200- Rp 5.000/kg dari sebelumnya Rp 3.540- Rp 4.200/kg, harga telur di konsumen Rp 28.000- Rp 30.000/kg dari sebelumnya Rp 27.000/kg, serta harga ayam broiler di tingkat konsumen Rp 38.000- Rp 40.000/kg dari sebelumnya Rp 36.750/kg.

“Kami melihat bahwa pelonggaran harga di atas akan bermanfaat bagi pelaku usaha perunggasan di tengah kenaikan harga bahan baku, suku bunga tinggi, dan daya beli yang relatif rendah,” jelas Gibran dalam riset 6 Juni 2024.

Kendati demikian, Gibran masih tetap netral terhadap saham sektor unggas karena belum melihat adanya katalis sejauh ini dapat berpengaruh signifikan. Emiten unggas seperti JPFA dan CPIN diperkirakan hanya akan mencetak pertumbuhan pendapatan yang terbatas.

Baca Juga: JPFA Cetak Penjualan Bersih Rp 51 Triliun di 2023

Ciptadana Sekuritas memperkirakan harga unggas akan melemah pada semester kedua 2024. Sehingga, peningkatan margin pakan adalah kunci profitabilitas secara keseluruhan untuk emiten unggas.

Gibran mempertahankan peringkat Hold pada CPIN, dengan target harga Rp 5.400 per saham. Sementara itu, peringkat saham JPFA diturunkan menjaid Hold dari Buy dengan target harga tidak berubah di Rp 1.420 per saham karena terbatasnya potensi kenaikan.

 

Sementara, BRI Danareksa mempertahankan rating Overweight untuk sektor poultry dengan CPIN sebagai pilihan utama. Harga live bird diantisipasi bakal lebih rendah di kuartal ketiga 2024, namun peningkatan margin pakan akan menjadi katalis positif utama dan peluang harga live bird naik tinggi juga masih terbuka.

Baca Juga: Kinerja Charoen Pokphand (CPIN) Tertekan Tahun Lalu, Cek Rekomendasi Sahamnya

Adapun saham CPIN menjadi pilihan untuk sektor unggas ini karena kinerjanya yang dianggap buruk di sepanjang tahun dan berpotensi catat pertumbuhan pendapatan lebih tinggi ke depannya dibandingkan perusahaan sejenis. Risiko yang perlu diperhatikan adalah volatilitas pendapatan dan melemahnya daya beli.

Victor merekomendasikan Buy untuk CPIN dengan target harga sebesar Rp 5.900 per saham. Saham JPFA dan MAIN juga masih direkomendasikan Buy dengan target harga masing-masing Rp 1.500 per saham dan Rp 850 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×