kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ditopang penguatan dolar AS, Analis: Pasangan USD/JPY bakal menguat lagi


Minggu, 24 November 2019 / 18:19 WIB
Ditopang penguatan dolar AS, Analis: Pasangan USD/JPY bakal menguat lagi
ILUSTRASI. Ditopang penguatan dolar AS, pasangan USD/JPY akan menguat lagi


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Didukung banyaknya sentimen positif yang membuat dolar AS terus menguat sepekan lalu, pasangan kurs USD/JPY berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangan awal pekan nanti. Apalagi, secara teknikal pasangan kurs juga menunjukkan tren bullish.

Mengutip Bloomberg, pergerakan pasangan USD/JPY di akhir pekan lalu berhasil ditutup menguat tipis yakni 0,03% di level 108,66. Hal tersebut didukung kondisi dolar AS yang menanjak 0,24% pada level 98,23 terhadap enam mata uang rival utama. 

Baca Juga: Dolar AS menguat, Poundsterling diprediksi bakal semakin tertekan

Analis PT Rifan Financindo Berjangka Puja Purbaya Sakti mengatakan, penguatan rupiah terjadi setelah data menunjukkan aktivitas pabrik dan layanan AS membaik sebagai tanda ketahanan berkelanjutan ekonomi AS. Sementara itu, kabar positif kembali datang dari perdagangan AS-China. 

Asal tahu saja, Presiden kedua negara tersebut sama-sama memberikan komentar bernada optimistis akan tercapainya kesepakatan. Para pejabat China mengisyaratkan bahwa Beijing dan Washington memberi sinyal bahwa kedua pihak hampir menandatangani kesepakatan awal bulan ini.

Presiden AS Donald Trump pekan lalu sempat mengatakan bahwa dirinya tidak setuju untuk menurunkan tarif semula sehingga mengurangi harapan kesepakatan perdagangan terwujud lebih cepat.

Baca Juga: Banjir sentimen positif di AS, pasangan EUR/USD bakal lanjut tertekan

Sementara, Presiden China Xi Jinping mengatakan bahwa Beijing ingin segera mencapai kesepakatan dagang dengan Washington, serta terus berupaya untuk menghindari perang dagang. 

Selain itu, Xi tetap menjaga harga diri negaranya dengan menegaskan bahwa mereka juga tak gentar untuk membalas apabila langkah itu diperlukan. Sedangkan dari pihak AS, Presiden Donald Trump mengatakan pada Fox News bahwa kesepakatan dengan China sudah sangat dekat. 

Xi juga menyiratkan kemungkinan untuk tidak menandatangani Undang-Undang yang mendukung Hong Kong, jika hal itu diperlukan untuk mendukung tercapainya kesepakatan dengan Beijing. 

Baca Juga: Optimisme dagang AS dan China muncul lagi, euro menguat

Disisi lain, mata uang Yen tidak mampu mengungguli rival utamanya dolar AS setelah rilis data PMI Manufaktur AS naik ke 52,2 pada November, dari 51,3 di Oktober. Perolehan itu lebih tinggi daripada ekspektasi ke angka 51,5. Sementara itu, PMI Jasa AS yang dirilis oleh lembaga yang sama, naik ke 51,6 bulan ini, dari capaian sebelumnya 50,6. 

"Kedua data tersebut melambungkan dolar AS hingga penutupan perdagangan akhir pekan lalu, karena menunjukkan bahwa ekonomi AS tetap tangguh meski sedang menghadapi perang dagang dengan China," ungkap Sakti kepada Kontan, Minggu (24/11).

Sedangkan sentimen dari Jepang menunjukkan bahwa Pejabat Partai Demokratik Liberal (LDP) yang berkuasa di Jepang, Seko, mengharapkan akan ada penyusunan anggaran tambahan dengan pengeluaran 10 triliun yen.

Baca Juga: Dirut Pertamina resmi berhentikan CEO Pertamina Power, proyek PLTGU Jawa 1 stop?

Belum lagi, baru-baru ini terjadi peningkatan permintaan untuk anggaran tambahan JPY 10 triliun oleh pejabat Jepang. Namun, sejauh ini laporan tersebut hanya berdampak kecil pada pergerakan kurs yen.

Berdasarkan analisa teknikal grafik range daily untuk indikator Moving Average Exponential (EMA) mengecil dengan arah kurs naik, kemudian pada Vortex Indicator (VI) dengan kondisi blue over red yang mengecil di mana arah kurs sideways

Selanjutnya, pada indikator True Strengh Indicator (TSI) berada di area + 5,97 yang menunjukkan arah harga turun. "Secara analisa teknikal, pasangan USD/JPY berpotensi uptrend jangka pendek pada perdagangan selanjutnya," jelasnya

Baca Juga: BPS catat impor bulan Oktober 2019 naik 3,57%, ini daftarnya

Untuk itu, dia masih merekomendasi trading buy untuk pasangan USD/JPY dengan syarat harga masih di atas 108,90. Adapun pekan depan, harga bakal bergerak pada kisaran resistance antara 108,75, 108,88 dan 109,16, sedangkan untuk level support berada di kisaran 108,47, 108,32, dan 108,04.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×