kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ditekan Sentimen Global dan GOTO, IHSG Longsor 4,34% Dalam Sepekan


Jumat, 09 Desember 2022 / 19:22 WIB
Ditekan Sentimen Global dan GOTO, IHSG Longsor 4,34% Dalam Sepekan
ILUSTRASI. Dalam sepekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 4,34% ke level 6.715,11 pada Jumat (9/12). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 1,31% ke level 6.715,11 pada Jumat (9/12). Jika dibandingkan dengan akhir pekan lalu, IHSG sudah ambles 4,34%. 

Tekanan ini seiringan dengan aksi investor asing yang mencatatkan jual bersih atau net foreign sell sebesar Rp 6,68 triliun di seluruh pasar. BBCA paling banyak dijual asing dengan net sell Rp 2,6 triliun. 

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mencermati sepanjang pekan IHSG dipengaruhi oleh penurunan harga minyak di tengah permintaan global yang melambat. 

Baca Juga: IHSG Anjlok 1,31% ke 6.715 Pada Akhir Perdagangan Jumat (9/12), Sektor Energi Melorot

Ditambah OPEC juga mempertahankan pemangkasan kapasitas produksi minyak harian hingga 2023 akhir. Masih dari global, lanjut Cheril, IHSG juga dipengaruhi rilis data tenaga kerja dan aktivitas industri jasa di Amerika Serikat (AS) yang meningkat.  

"Ini membuat pasar melihat kemungkinan The Fed kembali menaikan suku bunga secara agresif lagi sehingga aksi jual di bursa saham terjadi," kata Cheril kepada Kontan.co.id, Jumat (9/12). 

Dari dalam negeri dipengaruhi oleh ekspektasi tentang langkah agresif The Fed membuat aksi jual jumbo dilakukan oleh investor asing. Tak lupa, longsornya harga saham GOTO juga mempengaruhi IHSG. 

Sementara, Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian menyebut IHSG dipengaruhi ekspektasi pasar akan inflasi yang masih tinggi di AS dan juga kenaikan suku bunga The Fed yang masih akan agresif. 

Dari domestik, rilis data Indeks Keyakinan Konsumen yang turun dari 120,4 menjadi  119,1 pada November 2022, menjadi sentimen negatif untuk pergerakan indeks komposit ini dalam sepekan terakhir. 

"Selain itu, penurunan GOTO hingga auto rejection bawah (ARB) juga menambah tekanan di bursa saham domestik," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×