kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Distribusi Voucher Nusantara (DIVA) Rampingkan Jajaran Direksi dan Komisaris


Kamis, 20 Juni 2024 / 17:41 WIB
Distribusi Voucher Nusantara (DIVA) Rampingkan Jajaran Direksi dan Komisaris
ILUSTRASI. willem.kurniawan-Stanley Tjandra, Direktur PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA). Kinerja DIVA merugi pada penjualan, tapi memiliki laba bersih


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) melakukan perubahan posisi di tingkat direksi dan komisaris pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung hari ini, Kamis (20/6). 

Direktur DIVA Stanley Tjiandra mengatakan Perseroan melakukan perampingan posisi. Dengan demikian, jajaran direksi dan komisaris DIVA saat ini adalah Raymond Loho sebagai Presiden Direktur, Tati Rahmawati sebagai Direktur, lalu Stanley Direktur. 

Baca Juga: Distribusi Voucher Nusantara (DIVA) Telah Serap Capex Hampir 90%

Selanjutnya jajaran komisaris juga dilakukan perampingan sehingga saat ini yang menduduki jajaran komisaris DIVA adalah Bambang Irawan sebagai Presiden Komisaris, Sebastian Togelang sebagai Komisaris dan Artiko Samudro sebagai Komisaris Independen. 

"Kami memutuskan untuk merampingkan posisi direksi dan komisaris dalam RUPST yang berlangsung," ujarnya pada paparan publik yang berlangsung virtual, Kamis (20/6). 

 

DIVA absen membagikan dividen mengingat Perseroan masih mengantongi kerugian bersih tahun 2023 sebesar Rp1,28 triliun. Pada tahun 2022, pihaknya masih mencetak keuntungan sebesar Rp4,2 miliar. 

Baca Juga: Distribusi Voucher Nusantara (DIVA) Targetkan Laba Operasional Tumbuh Dua Digit

Melihat kinerja Perseroan tahun 2023 yang lambat, Stanley memberikan penjelasan bahwa hal ini berimbas pada pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang masih mengalami kontraksi.

Sebagai emiten yang juga fokus pada digitalisasi UMKM, DIVA melihat hal tersebut mempngaruhi kondisi UMKM. Hal ini dilihat dari NPL yang masih meningkat. 

"Kami masih net loss karena adanya rugi yang belum terealisasi atau non cash. Kami harapkan, semakin banyak UMKM yang yang manfaatkan, semua bisa memakai platform kita," ujarnya 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×