Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Emiten sektor minyak mampu meraup pertumbuhan kinerja keuangan positif. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), misalnya, masih bisa mendongkrak perolehan laba bersih sebesar 10,2% year-on-year (yoy) menjadi Rp 578,7 miliar di Januari-September 2014.
Kenaikan laba bersih diperoleh ketika pertumbuhan pendapatan emiten distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) itu sebenarnya tidak terlalu baik. Hingga akhir September 2014, pendapatan AKRA hanya tumbuh 5,1% yoy menjadi Rp 16,99 triliun, dibandingkan periode sama tahun lalu yang tercatat Rp 16,17 triliun.
Bisnis BBM masih menjadi kontributor utama dengan menyokong pendapatan Rp 13,54 triliun, atau tumbuh 6% yoy. Sementara segmen bisnis kimia dasar memberikan pendapatan Rp 2,3 triliun, naik 3% yoy. Sementara kontribusi bisnis lainnya turun 1,5% yoy menjadi Rp 1,12 triliun.
Stangnannya pendapatan itu terbantu oleh beban pokok penjualan dan pendapatan AKRA yang tercatat Rp 15,76 triliun, relatif sama dibandingkan sembilan bulan tahun lalu sejumlah Rp 15,2 triliun.
Hal ini membuat perolehan laba kotor AKRA melompat 27,2% yoy menjadi Rp 1,23 triliun. "Perusahaan melaporkan kenaikan marjin kotor (gross margin) dari menjadi 7,2% dari 6% di posisi tahun lalu," terang Hariyanto Adikoesoemo, Presiden Direktur AKRA, Selasa (28/10).
Pertumbuhan laba usaha AKRA juga sejatinya lebih besar, yakni 30,3% yoy menjadi Rp 762,7 miliar. Ini berimbas pada kenaikan marjin usaha (operating margin) AKRA dari 3,6% menjadi 4,5% di Januari-September tahun ini.
Nah, pertumbuhan laba bersih ternyata tidak bisa sebesar laba kotor dan laba usaha lantaran tanggungan beban keuangan AKRA. Di sembilan bulan tahun ini, AKRA mesti menggelontorkan beban keuangan senilai Rp 106 milar, dari periode sama tahun lalu yang sejumlah Rp 41,4 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News