kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Distribusi BBM Masih Menjadi Tumpuan AKRA


Kamis, 08 Mei 2014 / 06:39 WIB
Distribusi BBM Masih Menjadi Tumpuan AKRA
ILUSTRASI. Ini 3 Cara Membuat Stiker WhatsApp Sendiri via Aplikasi dan Browser. REUTERS/Dado Ruvic


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) masih bisa mencetak pertumbuhan laba  bersih dua digit di kuartal I-2014. Di periode itu, laba bersih AKRA tumbuh 14% menjadi Rp 180 miliar.

Padahal, penjualan AKRA cuma naik 3,5% menjadi Rp Rp 5,6 triliun. Analis First Asia Capital, David Sutyanto menilai, kinerja AKRA masih sesuai ekspektasi analis. Menurut dia, lini bisnis perdagangan bahan bakar minyak (BBM) masih akan menjadi penopang kinerja AKRA ke depan.

Analis Panin Sekuritas, Fajar Indra dalam risetnya,  2 Mei 2014, menuliskan, kenaikan pendapatan AKRA dari segmen perdagangan BBM karena harga jual naik 22,3% secara menjadi Rp 10.192 per liter. "Kenaikan ini seiring dengan naiknya harga minyak ICE Brent serta depresiasi rupiah," jelas dia.

Tak heran, di kuartal I 2014, pendapatan AKRA dari lini bisnis perdagangan dan distribusi BBM bisa naik 5,6% menjadi Rp 4,5 triliun. Padahal, menurut analis Valbury Asia Securities, Budi Rustanto dalam risetnya,  5 Mei 2014, volume distribusi BBM AKRA turun 13,3% menjadi 437.567 kiloliter (kl) di kuartal I-2014.

Budi menyebutkan, menurunnya volume distribusi BBM AKRA karena permintaan dari industri tambang yang lesu. Ini seiring adanya larangan ekspor bijih mineral mentah.

Kondisi ini diperparah dengan kebijakan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) yang menurunkan 27,34% kuota distribusi BBM bersubsidi bagi AKRA, dari 880.850 kl menjadi 640.000 kl di tahun ini. Pada kuartal I-2014, penjualan BBM bersubsidi AKRA meningkat 144% menjadi 54.075 kl.

AKRA pun tetap berekspansi di bisnis distribusi BBM. Ini karena kontribusi pendapatan dari lini bisnis perdagangan dan distribusi BBM masih mendominasi yakni sebesar 79,2%  di kuartal I-2014. Porsi ini bahkan naik dari 77,7% di kuartal I-2013.

Tahun ini, AKRA menargetkan bisa membangun stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) sebanyak 137 unit. Sampai April 2014, AKRA telah menyelesaikan 116 unit SPBU.

Ekspansi ini diharapkan bisa meningkatkan volume penyaluran BBM bersubsidi menjadi 60 juta liter per bulan dari 40 juta liter per bulan. Namun, menurut Fajar, di tahun ini AKRA hanya akan menyalurkan BBM bersubsidi 510 juta liter.

Selain dari penjualan dan distribusi BBM, AKRA sejatinya masih memperoleh pendapatan dari lini bisnis perdagangan dan distribusi bahan kimia, bisnis manufaktur serta jasa logistik. Namun kontribusinya tak sebesar pada bisnis distribusi BBM.

Di kuartal I-2014, pendapatan AKRA dari lini bisnis distribusi bahan kimia Rp 788 miliar, naik 1,9% Pendapatan AKRA di bisnis manufaktur pun naik 26,1% menjadi Rp 211 miliar. Tapi, pendapatan AKRA di lini bisnis jasa logistik menurun 30,4% yoy menjadi Rp 144 miliar.

Budi yakin, tahun ini pendapatan AKRA akan 23,8% menjadi Rp 27,6 triliun. Sedangkan laba bersih bisa tumbuh 59,6% menjadi Rp 1,03 triliun.

David dan Budi merekomendasikan buy saham AKRA dengan target harga masing-masing sebesar Rp 5.400 dan Rp 5.600 per saham.
Sedangkan, Fajar menyarankan hold saham AKRA dengan target harga Rp 4.500. Kemarin, harga saham AKRA turun 0,44% ke level Rp 4.555 per saham.            

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×