Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Banyak tantangan yang bakal dihadapi industri BBM dan industri penunjangnya pada tahun ini. Namun, PT AKR Corpindo Tbk (AKRA) optimistis bottom line perusahaannya bisa tetap positif.
"Dengan asumsi kondisi ekonomi stabil, kami perkirakan laba bersih perusahaan bisa naik sekitar 15%-20%," ujar Suresh Vembu, Direktur Keuangan AKRA, (5/3).
Manajemen masih enggan mengungkapkan perolehan laba bersih 2013. Tapi, sebelumnya beberapa analis mengatakan, dengan segala ekspansi yang dilakukan sepanjang periode-periode sebelumnya, AKRA diproyeksikan memperoleh laba bersih sekitar Rp 600 miliar-Rp 700 miliar untuk tahun 2013.
Jadi, dengan asumsi pertumbuhan laba bersih 15%-20%, maka tahun ini AKRA membidik laba bersih sekitar Rp 690 miliar-Rp 720 miliar hingga Rp 805 miliar-Rp 840 miliar.
Suresh bilang, pertumbuhan laba bersih itu akan didukung oleh penambahan saluran pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan saluran pengisian bahan bakar nelayan (SPBN) menjadi 131 unit hingga akhir tahun 2014.
Sebagai informasi, saat ini AKRA telah mengoperasikan sekitar 100 unit SPBU dan SPBN. Pembangunan SPBU dan SPBN ini menelan biaya investasi sekitar Rp 4,5 miliar hingga Rp 5 miliar di luar biaya pembelian tanah.
AKRA memang masih mengandalkan bisnis distribusi BBM sebagai penopang pendapatan perusahaan yang tahun ini juga ditargetkan tumbuh sekitar 15% menjadi Rp 25,78 triliun. Tapi, manajemen juga mulai memaksimalkan penjualan kimia dasar.
Untuk tahun ini, manajemen menargetkan penjualan kimia dasar sebesar 1,5 juta metrik ton. Lini bisnis ini diharapkan bisa menjadi tambahan portofolio penopang kinerja AKRA dimasa mendatang.
Maklum, hampir semua industri dari berbagai sektor pasti membutuhkan bahan kimia. "Jadi, potensi bisnis ini masih besar," pungkas Suresh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News