kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Disokong sentimen eksternal, rupiah diprediksi melanjutkan penguatan esok hari


Kamis, 10 Oktober 2019 / 19:59 WIB
Disokong sentimen eksternal, rupiah diprediksi melanjutkan penguatan esok hari
ILUSTRASI. Petugas Bank Mandiri Kantor Cabang Pembantu (KCP) Tasikmalaya menyiapkan uang pecahan untuk layanan penukaran uang baru di Jalan Sutisna Senjaya, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat,Jumat (17/5/2019). Bank Mandiri menyiapkan dana tunai sebesar Rp54,9 triliun ata


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen eksternal diyakini masih menjadi faktor kuat yang bakal membawa pasangan kurs rupiah terhadap dolar AS kembali menguat. Harapannya, akhir pekan nanti rupiah bisa kembali ditutup pada zona hijau. 

Berdasarkan catatan Bloomberg pada perdagangan Kamis (10/10)  rupiah ada di level Rp 14.150 per dolar AS, menguat 0,16%  dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 14.173 per dolar AS.

Sedangkan berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (Jisdor), rupiah ada di level Rp 14.157 per dolar AS, menguat 18% dibanding sehari sebelumnya yang ada di Rp 14.182 per dolar AS.

Baca Juga: Dolar AS kembali melemah, rupiah berpeluang menguat pada perdagangan esok

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan, pada perdagangan Kamis (10/10) pergerakan rupiah dipengaruhi berbagai faktor, mulai dari munculnya laporan-laporan yang kerap bertentangan dengan pembicaraan perang dagang antara AS dengan China.

Selain itu, ada juga pengaruh dari Pidato Gubernur Federal Reserve AS Jerome Powell yang menyatakan bakal memperluas neraca tanpa mengesampingkan pemangkasan suku bunga acuannya. 

Selain itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga mengisyaratkan permohonan perpanjangan batas waktu terkait keputusan Negeri Ratu Elisabeth untuk keluar dari Uni Eropa (UE). 

Sedangkan dari sentimen domestik, baik pemerintah dan Bnak Indonesia (BI) optimistis dana repatriasi sebesar Rp 1,47 triliun tidak akan lari ke luar negeri.

"Pergerakan rupiah besok akan didominasi sentimen eksternal, mulai dari negosiasi perang dagang AS dengan China, serta perkembangan The Fed," jelas Ibrahim kepada Kontan.co.id, Kamis (10/10).

Baca Juga: Rupiah menguat jelang pertemuan AS-China

Pada perdagangan Jumat (11/10) Ibrahim memperkirakan rupiah masih akan menguat di kisaran Rp 14.110 per dolar AS hingga Rp 14.176 per dolar AS, karena faktor eksternal yang masih mendukung pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×