kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Disokong sentimen eksternal dan internal, rupiah menguat 0,27% dalam sepekan


Jumat, 23 April 2021 / 19:26 WIB
Disokong sentimen eksternal dan internal, rupiah menguat 0,27% dalam sepekan
ILUSTRASI. Rupiah mengakhiri perdagangan pekan ini dengan pelemahan.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah mengakhiri perdagangan pekan ini dengan pelemahan. Pada Jumat (23/4), rupiah di pasar spot tercatat ditutup di level Rp 14.525 per dolar Amerika Serikat (AS) atau melemah tipis 0,03%. Walau demikian, dalam sepekan, rupiah di pasar spot masih berhasil mencatatkan penguatan 0,27%.

Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah ditutup melemah 0,12% ke Rp 14.548 per dolar AS. Sama halnya dengan di pasar spot, mata uang Garuda ini tercatat berhasil menguat 0,30% dalam sepekan di kurs Jisdor.

Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail menjelaskan, dalam sepekan secara sentimen memang menjadi katalis positif untuk rupiah. Salah satunya adalah keputusan BI yang mempertahankan suku bunga mendapat tanggapan positif dari pelaku pasar. Apalagi, yield US Treasury juga sudah mulai stabil bergerak di kisaran 1,5%.

“Ditambah lagi, rilis kinerja keuangan bank-bank pada kuartal I-2021 juga cukup bagus. (Perbankan) kan punya market cap besar di IHSG, jadi dengan kombinasi stabilnya yield SBN akhirnya memicu capital inflow dan jadi katalis positif untuk rupiah,” kata Ahmad ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (23/4).

Baca Juga: BI mencatat likuiditas perekonomian naik pada bulan lalu

Ahmad menambahkan, realisasi belanja pemerintah yang naik 15% juga membuktikan pemerintah terus mendorong stimulus fiskal untuk pemulihan ekonomi Indonesia. Pelaku pasar pun mengekspektasikan kontraksi ekonomi Indonesia pada kuartal I-2021 akan jauh lebih baik dibanding kuartal keempat 2020.

Menyambut pekan depan, Ahmad menyebut dari dalam negeri akan minim rilis data ekonomi. Namun, pelaku pasar masih akan memperhatikan laporan keuangan emiten-emiten pada kuartal pertama 2021, khususnya perbankan. 

“Sementara sentimen eksternal pada pekan depan ada rilis data GDP AS yang proyeksi konsensus akan tumbuh 5,7% secara kuartalan. Selain itu, pernyataan Jerome Powell dalam FOMC meeting pekan depan juga dinantikan pasar,” imbuh Ahmad.

Ahmad meyakini, jika pernyataan Powell menunjukkan sentimen hawkish, rupiah bisa sedikit melemah. Dia memperkirakan, sepekan ke depan rupiah akan bergerak pada rentang Rp 14.500 per dolar AS-Rp 14600 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah mengakhiri perdagangan pekan ini dengan pelemahan 0,03%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×