kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diskon pajak bakal pangkas harga mobil, Astra (ASII) masih akan diuntungkan


Selasa, 16 Februari 2021 / 08:00 WIB
Diskon pajak bakal pangkas harga mobil, Astra (ASII) masih akan diuntungkan


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia telah memberikan lampu hijau untuk memberikan insentif Pajak Mobil Mewah (PPnBM) untuk kendaraan dengan kapasitas mesin di bawah 1.500 cc untuk sedan dan kategori 4x2 dengan kandungan lokal di atas 70%. dalam pajak barang mewah akan dilakukan dalam tiga tahap dalam sembilan bulan ke depan. Yakni mulai Maret 2021 hingga November 2021. 

Analis BRIDanareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri dalam riset 15 Februari 2021 menjelaskan, insentif pajak barang mewah akan membantu meningkatkan volume penjualan mobil. Karena itu, Stefanus mempertahankan rekomendasi overweight pada saham PT Astra International Tbk. 

ASII menjadi pilihan saham utama BRIDanareksa sekuritas. Sebab Insentif fiskal pajak mobil mewah akan mendongkrak daya beli dan meningkatan produksi mobil.

Baca Juga: Beri relaksasi PPnBM untuk mobil, pemerintah tetap jamin dorong kendaraan listrik

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menetapkan relaksasi tersebut pajak barang mewah tidak hanya akan meningkatkan daya beli konsumen tetapi juga meningkatkan produksi mobil selama pandemi Covid-19. Relaksasi Pajak mobil mewah akan diberikan untuk kendaraan dengan kapasitas mesin di bawah 1.500cc untuk sedan dan kategori 4x2 dengan kandungan lokal diatas 70%. 

Berbasis berdasarkan data dari Gaikindo, kontribusi dari segmen sedan di tingka wholesales di bawah 1,5L untuk sedan dan 4x2 sebesar 40,2% dari total volume penjualan mobil pada tahun 2020. 

Pemerintah akan mengeluarkan PMK untuk mendukung kebijakan ini. Pemerintah menargetkan implementasi insentif berjalan pada Maret 2021. 

Insentif akan diberikan dilakukan dalam tiga tahap selama 9 bulan ke depan, dengan setiap tahap berlangsung untuk tiga bulan. Pada tahap pertama (dari Maret hingga Mei 2021), pemerintah akan memberikan insentif pajak mobil mewah 100% (PPnBM 0%). 

Baca Juga: Wholesales turun tipis, market share mobil grup Astra meningkat pada Januari 2021

Fase kedua yakni pada Juni hingga 21 Agustus, insentif pajak barang mewah akan diturunkan menjadi 50%, sedangkan tahap ketiga, insentif pajak barang mewah hanya 25%. 

Sehingga harapannya akan ada peningkatan volume penjualan mobil domestik pada tahun 2021. "Kami perkirakan penerapan insentif pajak mobil mewah selama 9 bulan dari Maret 2021 akan memberi lebih banyak keuntungan pada penjualan mobil domestik di tahun 2021," proyeksi Stefanus dalam riset 15 Februari 2021. 

Dalam hitungan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Pemberian insentif pajak mobil mewah diharapkan dapat meningkatkan produksi mobil lain 81.752 unit, atau tambahan 10,9% dari target penjualan mobil Gaikindo. Target volume penjualan Gaikindo di tahun 2021 sebanyak 750.000 unit. 

Pemerintah berharap dengan adanya insentif pajak mobil mewah akan berlaku pada mobil berkapasitas mesin di bawah 1.500 cc. "Kami yakin insentif ini akan membantu meningkatkan penjualan volume di segmen L-MPV dan L-SUV," jelas Stefanus. 

Sebab tarif pajak barang mewah saat ini sebesar 10% untuk segmen tersebut dan asumsi insentif tarif pajak barang mewah hingga 100% maka kalkulasi BRIDanareksa harga mobil on the road beberapa mobil di LMPV dan segmen LSUV bisa turun sekitar 7,1% - 7,7%. 

Baca Juga: Saham-saham ini diuntungkan oleh relaksasi PPnBM

Diskon tersebut akan lebih besar untuk sedan dengan kapasitas mesin di bawah 1.500cc sejak pajak barang mewah saat ini mencapai 30%. "Sementara itu, kami yakin tidak ada berdampak pada segmen LCGC karena pajak barang mewah sudah 0%," jelas Stefanus. 

Bagi ASII, sentimen ini menambah sejumlah kabar baik yang lain seperti pemulihan harga CPO dan pertambangan logam. Stefanus memberi rekomendasi untuk overweight dengan target harga Rp 7.800 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×