kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45936,04   7,69   0.83%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diskon harga properti dan insentif pajak, ini emiten properti paling menikmati


Jumat, 05 Maret 2021 / 07:00 WIB
Diskon harga properti dan insentif pajak, ini emiten properti paling menikmati


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini pemerintah mencoba menggenjot belanja dengan cara memberi insentif pajak. Salah satunya ke emiten properti. Efeknya marketing sales emiten properti di tahun 2021 bakal naik dua digit. 

Marketing sales emiten properti sepanjang tahun 2020 menurun. Berdasarkan data yang dihimpun Maybank Kim Eng Sekuritas, hasil pra penjualan alias marketing sales enam emiten properti turun 6% menjadi Rp 21,78 triliun pada tahun 2020. 

Enam emiten properti tersebut adalah PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA). Dari enam emiten properti, hanya LPKR yang berhasil membukukan kenaikan marketing sales pada tahun 2020 yakni naik 45% secara year on year (yoy) menjadi Rp 2,67 triliun. 

Marketing sales BSDE stagnan dari tahun 2019 menjadi Rp 6,49 triliun di 2020 dari Rp 6,48 triliun. Sementara, emiten properti lain rata-rata membukukan penurunan marketing sales hingga dua digit. Penurunan marketing sales terbesar dialami oleh PWON yakni turun 32% secara yoy menjadi Rp 1,03 triliun pada 2020. 

Baca Juga: Pakuwon Jati (PWON) menyambut kucuran insentif dari pemerintah untuk sektor properti

Emiten lain seperti ASRI membukukan penurunan marketing sales sebesar 10% secara tahunan menjadi Rp 2,79 triliun di 2020. CTRA juga membukukan penurunan marketing sales sebesar 10% menjadi Rp 5,49 triliun. Sementara marketing sales SMRA turun 20% secara yoy menjadi Rp 3,3 triliun. 

Aurellia Setiabudi dan Isnaputra Iskandar analis Maybank Kim Eng Sekuritas dalam riset 2 Maret 2021 mengatakan, pada tahun ini, permintaan properti di segmen menengah ke bawah akan tetap kuat. Sebab biaya kredit kepemilikan rumah (KPR) turun. Selain itu, bank juga agresif menawarkan KPR. 

"Kami memperkirakan, hasil agregat marketing sales pada tahun 2021 akan naik 13% secara tahunan menjadi Rp 24,57 triliun. Sedangkan pada tahun 2020, kami memperkirakan hasil marketing sales enam emiten properti bakal naik 11% secara yoy mennjadi Rp 27,29 triliun," terang Aurellia dan Isnaputra dalam riset. 

Selain bunga KPR rendah, emiten properti juga akan diuntungkan dari insentif pajak properti yang akan efektif enam bulan mendatang. "Kami memproyeksikan, emiten dengan pertumbuhan marketing sales terkuat di tahun 2021 adalah PWON yakni naik 46% secara yoy menjadi Rp 1,49 triliun," terang analis Maybank Kim Eng Sekuritas dalam riset. 

Baca Juga: Punya Stok Unit Sesuai Syarat Diskon PPN, Pengusaha Properti Menargetkan Pertumbuhan

Ini karena PWON berencana meluncurkan beberapa proyek di tahun ini. "Sebaliknya, kami memperkirakan BSDE dan LPKR akan tumbuh paling lambat di tahun 2021, karena kedua emiten properti tersebut mengalami pertumbuhan prapenjualan di tahun 2020," terang Aurellia dan Isnaputra. 

Pada tahun 2021, BSDE diperkirakan bisa membukukan marketing sales Rp 6,97 triliun atau tumbuh 7% secara yoy. Sedangkan, marketing sales LPKR diperkirakan mencapai Rp 2,82 triliun atau naik 6% secara yoy. 

Emiten lain seperti ASRI membukukan marketing sales Rp 3,02 triliun pada 2021 atau naik 8% secara yoy. Sedangkan CTRA diperkirakan bisa mencetak marketing sales Rp 6,09 triliun, tumbuh 11% secara yoy. Dan SMRA diperkirakan bisa mengerek marketing sales 27% secara yoy menjadi Rp 4,18 triliun. 




TERBARU

[X]
×