Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini
KONTAN.CO.ID - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel terus menggencarkan aksi korporasi untuk mendorong capaian kinerja positif di tahun 2023. Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menjelaskan, tahun lalu menjadi momen penting perseroan meningkatkan bisnis secara organik maupun non-organik.
Berdasarkan catatan Kontan.co.id, pada tahun 2022 Mitratel tercatat memiliki dan mengoperasikan 35.051 menara telekomunikasi serta memiliki lebih dari 11.800 km fiber optik. Dengan pencapaian tersebut, Mitratel mengukuhkan diri sebagai pemilik tower terbesar di Asia Tenggara.
Meski sudah memiliki banyak menara, Teddy menjelaskan Mitratel akan memonetisasi aset dari fundamental yang telah dimiliki Mitratel. Sebagai tower provider independen, Mitratel nantinya akan semakin agresif memonetisasi aset melalui penyewaan dari seluruh Mobile Network Operator (MNO).
Terlebih, kini mulai banyak MNO yang berekspansi jaringan internet ke luar Jawa. Peningkatan permintaan kolokasi dari MNO itu dapat meningkatkan Tenancy Ratio, sehingga dapat menambah profitabilitas perusahaan.
“Kami yakin nilai perusahaan mampu meningkat pesat di tahun 2023, yang didukung oleh kinerja finansial yang baik. Mitratel optimis dengan dominasi pasar yang kuat, langkah ekspansi bisnis yang kami lakukan secara organik dan non-organik akan berdampak pada kinerja finansial kami di tahun ini,” kata Teddy, sapaan Theodorus Ardi Hartoko.
Di sisi lain, Teddy mengungkapkan tenancy ratio Mitratel masih tertinggal dibandingkan kompetitor. Namun, ia menegaskan Mitratel berkomitmen meningkatkan kinerja untuk melampaui kompetitor. Terlebih, perusahaan berkode saham MTEL itu kini punya catatan EBITDA Margin sejajar dengan kompetitor.
Dengan catatan tersebut, Teddy optimis Mitratel dapat meningkatkan ekspansi bisnis yang berkelanjutan untuk memberikan keuntungan bagi perseroan dan pelanggan. “Masih banyak peluang bisnis yang dapat dijalankan dan pastinya berpotensi memberikan keuntungan, sehingga bisnis ini dapat tumbuh berkelanjutan. Kami akan fokus untuk memberikan solusi end-to-end bagi pelanggan kami. Sebagai contoh, saat ini Mitratel sudah menyiapkan layanan Fiber-to-the-Tower (FTTT), Energy-as-a-Service (EaaS), dan layanan berbasis satelit, hal ini sulit direplikasi oleh kompetitor lainnya,” sambung Teddy.
Teddy melanjutkan, dengan fundamental dan peluang bisnis infrastruktur telekomunikasi yang masih terbuka lebar, MTEL berkomitmen terus tumbuh dan berkembang untuk menjadi perusahaan yang menjanjikan bagi investor. Ia pun menargetkan Mitratel bisa masuk ke 10 besar perusahaan berkapitalisasi pasar terbesar di tahun ini.
“Para investor dapat melihat statistik yang terkait dengan bisnis tower ini di Mitratel, seperti jumlah menara, pertumbuhan pendapatan, dan tingkat keuntungan yang signifikan, sehingga dapat membuat keputusan yang tepat saat melakukan investasi. Saat ini Mitratel juga masuk ke dalam 30 perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar, ambisi kami masuk ke 20 besar atau bahkan 10 besar,” pungkas Teddy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News