Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bagi Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina, investasi adalah bagian penting yang harus menjadi prioritas ketika seseorang sudah mulai bekerja dan mempunyai penghasilan. Menurut dia, walau dalam jumlah sekecil apapun, investasi perlu menjadi kebiasaan dan dilakukan secara rutin.
Pasalnya, dengan berinvestasi, dana yang kita miliki bisa terus berkembang dan berpeluang menghasilkan keuntungan. "Tujuannya adalah agar uang yang kita hasilkan bisa bekerja sendiri," ucap Susy kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.
Dalam perjalanan awal investasinya, perempuan yang menjabat sebagai direktur utama MNC Sekuritas sejak Juni 2015 ini menanamkan uangnya di deposito bank. Pasalnya, produk bank sudah banyak dikenal orang dan memberikan imbal hasil atau bunga yang pasti. Alhasil, dia menilai, produk ini memiliki risiko investasi yang cenderung rendah.
Baca Juga: Peringatan Warren Buffett akan kejatuhan pasar saham perlu diwaspadai
Lalu, sejak berkecimpung di dunia pasar modal pada tahun 1993, Susy mulai melebarkan portofolio investasinya dengan menjajal instrumen saham. Karirnya di industri pasar modal dimulai setelah dia lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Trisaksi pada tahun 1992 dan jurusan Komunikasi Bisnis Auckland University tahun 1993.
Susy mengungkapkan, banyak pelajaran yang dapat dia petik dari pengalamannya berinvestasi di instrumen yang dikenal bersifat high risk high return ini. Menurut Susy, biasanya investor saham itu ada saja salahnya.
"Mulai dari telat beli, kecepatan jual, kurang banyak ambilnya atau alasan lainnya. Tentu saya pernah mengalami loss baik potential atau unreliazed loss," ungkap Susy. Sebaliknya, dia juga pernah meraup keuntungan ketika harga saham yang ia beli beranjak naik.
Baca Juga: Miliarder Mark Cuban tak lagi aktif sebagai trader, tapi bertahan di saham favorit
Susy menjelaskan, dalam berinvestasi saham, investor harus bijak dalam menyaring informasi yang beredar terkait emiten atau saham tersebut. Langkah yang bijak adalah dengan tetap menilai fundamental perusahaan dan menahan emosi agar tidak membuat keputusan yang tergesa-gesa.