Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten sektor minyak dan gas (migas) dinilai masih memiliki prospek yang menarik.
Analis Mirae Asset Sekuritas Juan Harahap pertahankan rekomendasi overweight pada sektor minyak dan gas Indonesia.
Rating ini didasarkan pada pasokan minyak yang ketat akibat lemahnya produksi Rusia.
Kemudian kebijakan pemotongan produksi dari OPEC, dan potensi permintaan yang lebih tinggi dari China.
Juan menjadikan saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) sebagai pilihan utama alias top picks.
Baca Juga: Melesat, Harga Saham GOTO & BBRI Kompak Naik di Perdagangan Bursa Selasa (13/12)
Juan melihat adanya potensi pertumbuhan laba bersih dari akuisisi Blok Corridor.
Cuan MEDC juga datang diversifikasi bisnis komoditas mineral dan kelistrikan.
Prospek MEDC juga disokong oleh strategi deleveraging.
Juan memperkirakan, MEDC akan terus melakukan deleveraging ke depan, didukung oleh pertumbuhan laba yang solid.
Adapun MEDC berencana untuk melunasi utang akuisisi blok Corridor pada akhir tahun 2024.
Juan menurunkan rekomendasi saham MEDC menjadi trading buy dengan target harga Rp 1.350.
Baca Juga: IHSG Rebound, Begini Potensi Window Dressing di Akhir Tahun
Penurunan rating ini karena terbatasnya upside harga saham MEDC.
Juan juga menyematkan rekomendasi trading buy saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dengan target harga Rp 2.100.
PGAS melalui Saka Energi akan diuntungkan dari harga minyak yang solid.
Sebab, sebanyak 45% dari volume lifting berada di bawah Index-linked Contract.
Sementara itu, Analis Samuel Sekuritas Farras Farhan merekomendasikan buy saham MEDC dengan target hargap 1.300.
Farras juga menaikkan proyeksi laba bersih MEDC pada 2022 dan 2023 menjadi masing-masing US$ 515 juta dan US$ 530 juta.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Beli dari Bahana Sekuritas untuk Hari Ini (13/12)
Farras merevisi proyeksi harga minyak dunia untuk tahun ini dan tahun depan menjadi masing-masing US$ 96.06 per barel dan US$ 86,1 per barel.
Namun, Samuel Sekuritas mempertahankan proyeksi harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) Medco Energi.
Alasannya dengan landasan ASP milik MEDC yang selalu berada 5% di atas harga minyak global.
Dengan analisis sensitivitas, jika harga minyak dunia turun 5% - 10% di 2023, laba bersih MEDC akan turun 2% sampai 4,2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News