kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dinilai berprospek cerah, simak rekomendasi saham Semen Indonesia (SMGR)


Selasa, 14 September 2021 / 07:15 WIB
Dinilai berprospek cerah, simak rekomendasi saham Semen Indonesia (SMGR)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dinilai masih cukup cerah ke depan. Dalam risetnya, Senin (13/9), Analis Henan Putihrai Sekuritas Robertus Yanuar dan Andreas Tarigan menyebut, SMGR cukup atraktif karena adanya kemungkinan menurunnya biaya keuangan setelah divestasi 15% saham anak usaha SMGR, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) kepada Taiheiyo Cement Company (TCC) dengan cara menukar utang dengan ekuitas.

Henan Putihrai menilai, kedatangan Taiheiyo sebagai mitra strategis di SMCB juga dapat memastikan rencana ekspansi SMGR ke luar negeri.

Asal tahu, TCC mengakuisisi 15% kepemilikan (SMCB) melalui rights issue dengan harga Rp 2.300 per saham pada saat SMCB hanya diperdagangkan pada Rp 1.705 per saham pada 30 Maret 2021 pada saat persetujuan Rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan.

Kemitraan strategis ini diharapkan dapat memperluas pasar SMGR di luar negeri. Sebab, dengan adanya kemitraan ini, kemungkinan TCC akan menyerap sebagian produksi semen dan klinker SMCB setelah aksi korporasi ini. 

Baca Juga: Pendapatan berpotensi naik, begini rekomendasi saham Surya Esa (ESSA)

Robertus dan Andreas menyebut, rasio utang terhadap aset SMCB diproyeksikan menurun menjadi 24% pada akhir tahun ini, dari sebelumnya 43% per Desember 2020.

Henan Putihrai menginisiasi beli saham  SMGR dengan rekomendasi beli pada target harga Rp 11.900.

Namun, risiko dari rekomendasi ini adalah angka pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA di tahun ini dan tahun depan yang lebih rendah dari perkiraan, yakni masing-masing di angka Rp 8,1 triliun dan 8,61 triliun. 

Risiko lainnya adalah volume penjualan semen di tahun ini dan tahun depan yang lebih rendah dari perkiraan, yakni di angka 41 juta ton-43 juta ton.

 

Selanjutnya: Value stock kembali dilirik, analis rekomendasikan saham-saham ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×