Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Dinar Sekuritas akhirnya menggunakan jasa auditor eksternal untuk membantu membenahi administrasi dan jeroannya.
Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap, Dinar bisa melakukan pembenahan secara menyeluruh. Direktur Perdagangan Fixed Income dan Derivatif, Keanggotaan dan Partisipan Bursa Efek Indonesia (BEI) Guntur Pasaribu mengatakan, BEI masih memberikan waktu kepada Dinar untuk melakukan pembenahan. Apalagi, melakukan audit tersebut membutuhkan waktu. "Penggunaan auditor eksternal ini atas inisiatif dari manajemen Dinar sendiri," terang Guntur.
Guntur mengharapkan Dinar bisa menyelesaikan pembenahan internal tersebut dengan cepat, sehingga nasabahnya bisa aktif kembali. "Anggota bursa seharusnya kita bina juga, jangan hanya diberi sanksi saja," tandas Guntur.
Dia memastikan, BEI akan mencabut penghentian perdagangan (suspend) Dinar setelah pembenahan selesai. "Tetapi kalau dalam enam bulan mereka tidak bisa membereskan itu, maka kami menganggap mereka sudah tidak sanggup dan izinnya akan kami cabut," imbuh Guntur.
Sekadar membasahkan ingatan, BEI mulai melarang sementara aktivitas Dinar pada 7 Januari 2009 lalu. Menurut BEI, suspensi aktivitas ini mereka jatuhkan atas permintaan Dinar sendiri.
BEI kembali memperpanjang suspensi terhadap Dinar pada 2 Februari 2009. Pasalnya, pembenahan internal di perusahaan pialang ini masih belum selesai.
Sebenarnya, hasil pembenahan internal Dinar sendiri sudah mulai terlihat. Dinar sudah menambah modal kerja perseroan. Posisi Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) Dinar sampai kemarin mencapai Rp 26,499 miliar. Padahal awal pekan lalu, posisi MKBD Dinar sempat susut hingga tinggal Rp 7 miliar.
Dinar juga akan memiliki juragan baru. Saat ini, pemegang saham Dinar adalah Retno Sianny Dewi yang memiliki 70% saham, dan PT Gemilang. yang punya 30% saham.
Kini, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) masih memeriksa isi proposal perubahan struktur pemegang saham perusahaan sekuritas itu. Hanya saja, masih belum jelas siapa investor yang bakal masuk ke Dinar, serta porsi kepemilikan saham siapa yang berkurang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News