kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Dilanda aksi jual, Wall Street sudah melorot selama tujuh pekan berturut-turut


Senin, 27 Juni 2011 / 08:20 WIB
Dilanda aksi jual, Wall Street sudah melorot selama tujuh pekan berturut-turut
ILUSTRASI. Ratusan pengunjung rela kepanasan saat antre memasuki pusat perbelajaan Yogya Toserba di Kabupaten Ciamis, Rabu (20/5/2020). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/foc.


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Sepanjang pekan lalu, mayoritas bursa AS dilanda aksi jual. Kondisi itu menyebabkan indeks acuan Standard & Poor 500 Index mengalami penurunan selama tujuh minggu berturut-turut. Pelaku pasar masih mencemaskan kondisi utang Eropa yang masih belum terselesaikan.

Indeks S&P 500 turun 0,2% menjadi 1.268,45 sepanjang minggu kemarin. Jika dihitung, sejak 7 April lalu, indeks S&P sudah anjlok sebesar 7%, Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,6% menjadi 11.934,58 pada pekan lalu.

Saham-saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa AS antara lain: JPMorgan Chase & Co dan Bank of America Corp yang masing-masing mengalami penurunan 1,5%. Lalu ada Micron Technology Inc yang anjlok 7,9% dan Red Hat Inc naik 9,3%.

"Setiap orang berusaha memprediksi bagaimana situasi utang Eropa akan menemui jalan keluar. Mereka cemas jika Yunani tidak bisa menemukan jalan keluar atas permasalahannya," jelas Jason Pride, director of investment strategy Glenmede di Philadelphia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×