Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan saham emiten teknologi nampak loyo di sisa tahun ini. Hal ini tercermin dari pergerakan IDX sektor Teknologi yang menutup perdagangan Jumat (12/8) dengan melemah 2,09%.
IDX sektor Teknologi menjadi sektor yang sudah anjlok paling dalam sepanjang tahun berjalan ini. Secara year to date indeks ini sudah ambles 10,13% secara year to date.
Deputy Head of Research Sucor Sekuritas, Paulus Jimmy menilai saham-saham teknologi agak berat untuk melaju sekencang tahun lalu. Hal itu mengingat kondisi makro ekonomi yang kurang mendukung.
Baca Juga: Kapitalisasi Pasar Bursa Naik 13% ytd, Ditopang Sektor Energi dan Konsumer
Asal tahu saja, IDX sektor teknologi mampu melesat 707,56% sepanjang 2021. Indeks teknologi ini sempat menyentuh posisi tertingginya di level 9,595.452 pada 10 November 2021.
Dia menilai dari sudut pandang makro pergerakan inflasi yang melandai akan menjadi sentimen positif. Dengan begitu, The Fed berpotensi tidak terlalu agresif dalam menaikkan suku bunga.
"Hasil kinerja perusahaan teknologi jika bisa mengalahkan ekspektasi pasar tentu akan jadi sentimen positif, terutama dari monetisasi bisnis dan berkurangnya burn rate tanpa mengorbankan growth perusahaan," kata Paulus kepada Kontan.co.id.
Kendati begitu, investasi di saham-saham teknologi masih bisa menjadi pilihan. Paulus menilai untuk investasi di perusahaan teknologi ini perlu untuk jangka panjang.
Baca Juga: Jadi Pendatang Baru LQ45, Simak Rekomendasikan Saham Bank Jago (ARTO) dari Analis
Untuk saat ini, Paulus lebih merekomendasikan saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) karena sudah merilis hasil kinerja di semester I-2022 dan cukup baik. Sucor Sekuritas merekomendasikan buy untuk BUKA dengan target harga Rp 750 per saham.
"GOTO sendiri belum mengeluarkan hasil kinerjanya jadi kita masih wait and see," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News