Reporter: Aloysius Brama | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai saat ini belum mendengar kabar adanya rencana PT Soho Industri Pharmasi untuk melantai di Bursa Efek Indonesia.
Direktur Penilaian Perusahaa BEI I Gede Nyoman Yetna mengaku hingga saat ini belum ada komunikasi dari Soho untuk membahas rencana penawaran saham perdana (IPO). “Hingga sekarang belum ada dokumen dari mereka. Pembicaraan bahkan juga belum ada,” kata Nyoman ketika ditemui Kontan, Jumat (14/6).
Dalam pipeline BEI yang diterima Kontan, belum juga tampak nama Soho. “Memang ada 26 perusahaan yang sudah submit dokumen. Tapi nama Soho Indonesia belum masuk,” tambah Nyoman.
Sebelumnya, Kamis (13/6), Deal Street Asia melaporkan perusahaan farmasi itu akan melantai di bursa. PT Soho Industri Pharmasi merupakan private equity yang disokong oleh Quadria Capital, perusahaan yang berbasis di Singapura dan India.
Dalam laporannya, Deal Street Asia belum mengungkap secara detail perihal rencana IPO ini. Termasuk mengenai target dana, besaran saham, serta penjamin efek IPO itu.
Mengenai perkembangan bisnis perusahaan farmasi itu, Deal Street Asia hanya mengungkap bahwa Soho baru saha mendapatkan dana segar dari lembaga pengembang keuangan asal Jerman, DEG.Dana itu disebut akan digunakan untuk mengembangkan produk-produk farmasi yang lebih inovatif dan terdiferensiasi.
Quadria Capital sendiri memang berfokus pada pengembangan perusahaan-perusahaan di sektor kesehatan. Produk-produk Soho Indonesia sendiri memiliki pangsa pasar yang besar. Produknya disebut beredar hampir di 80% rumah sakit dan 90% apotek di seluruh Indonesia.
Penelusuran Kontan menemukan, investasi Quadria di Soho sendiri sudah terjalin sejak tahun 2015. Dalam situs Quadria disebutkan, Soho merupakan salah satu pemain besar dalam industri farmasi di Indonesia.
Lini usaha Soho sendiri disebut terintegrasi. Mulai sebagai pemimpin dalam bisnis obat bebas terbatas hingga sebagai distributor layanan kesehatan di lebih dari 70 rumah sakit Indonesia. Quadria juga mengklaim lini usaha Soho didiukung lebih dari 21.000 dokter. Jumlah itu merepresentasikan sepertiga dari jumlah dokter yang ada di Indonesia.
.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News