Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten barang konsumen, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dikabarkan tengah mencari pinjaman perbankan. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk akuisisi perusahaan pembuat mi instan, Pinehill Company Limited.
Berdasar catatan Kontan.co.id, ICBP disebut sudah mengajukan proposal kepada perbankan untuk kesepakatan senilai US$ 2 miliar.
Baca Juga: Kekhawatiran gelombang kedua Covid-19 menekan IHSG, apa saran analis?
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menilai sindikasi pinjaman ke perbankan yang dilakukan tidak akan menyulitkan likuiditas ICBP. Dilihat dari rasio utang jangka panjang terhadap aset yang sebesar 0,04 kali dan rasio utang jangka pendek terhadap ekuitas 0,07 kali, angka tersebut dinilai masih sangat rendah.
Dengan adanya pinjaman itu, kedua rasio tersebut menjadi diasumsikan menjadi 0,79 kali dan 1,21 kali. "Ini kemungkinan masih affordable buat ICBP," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (12/5).
Asal tahu saja, langkah sindikasi pinjaman ke perbankan untuk akuisisi tidak akan menyulitkan likuiditasnya. Sebab, dengan asumsi kurs Rp 14.500 maka pinjaman yang dibidik ICBP sekitar Rp 29 triliun. Jika ICBP tidak mengambil pinjaman dan memilih menggunakan kasnya yang sebesar Rp 8,36 triliun, maka akuisisi itu akan menguras kas sekaligus memperberat likuiditas.
Walaupun meminjam dana di bank menjadi pilihan terbaik untuk menjaga likuiditasnya, hal ini akan berdampak pada valuasi perusahaan. Akan tetapi, Reza menekankan, yang perlu menjadi perhatian adalah seberapa besar Pinehill Company Limited bisa memberikan nilai tambah untuk ICBP nantinya.
Baca Juga: Indofood CBP (ICBP) dikabarkan bidik dana jumbo, simak rekomendasi analis
Sekadar informasi, Pinehill Group bergerak di bidang industri pembuatan mi instan di Arab Saudi, Nigeri, Turki, Mesir, Kenya, Maroko dan Serbia, dengan menggunakan merek Indomie, berdasarkan perjanjian lisensi dengan PT Indofood Sukses Makmur Tbk, induk perusahaan ICBP.