kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.794   1,00   0,01%
  • IDX 7.470   -9,22   -0,12%
  • KOMPAS100 1.154   0,14   0,01%
  • LQ45 915   1,41   0,15%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,48   0,31%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,97   0,69%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

Dikabarkan akan tambah modal, saham Matahari Putra Prima (MPPA) justru turun


Rabu, 06 Oktober 2021 / 07:00 WIB
Dikabarkan akan tambah modal, saham Matahari Putra Prima (MPPA) justru turun


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham emiten ritel PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) melorot hingga auto rejection bawah 6,57% ke harga Rp 925 per saham pada perdagangan Selasa (5/10). Pelemahan hari ini melanjutkan penurunan harga yang sudah terjadi sejak Jumat (1/10). Asal tahu saja, secara berturut-turut saham MPPA turun 1,49% dan 0,50% sejak Jumat. 

Padahal, emiten pengelola Hypermart itu mengumumkan akan meningkatkan modal untuk menaikkan pangsa pasar dan berinvestasi pada strategi omnichannel. Peningkatan modal yang dilakukan dengan menerbitkan saham baru itu akan melibatkan  PT Multipolar Tbk (MLPL) dan Grup GoTo.

Adapun penerbitan saham akan diselesaikan dalam kuartal keempat 2021 ini. Manajemen MPPA mengungkapkan, penambahan dana ini diperlukan untuk terus bertumbuh, mengeksekusi strategi ritel omnichannel, dan memperkuat neraca keuangan. 

Baca Juga: GoTo menjadi standby buyer rights issue Matahari Putra Prima (MPPA)

 

Kendati saat ini harga saham MPPA sedang melorot, Analis RHB Sekuritas Vanessa Karmajaya tetap menyarankan buy dengan target harga Rp 1.750 per saham. Adapun saluran penjualan MPPA yang beragam menjadi salah satu kekuatannya.

Asal tahu saja, mengutip riset RHB Sekuritas pada 10 Agustus 2021 yang lalu, beberapa emiten ritel terlihat mulai memanfaatkan berbagai saluran untuk melakukan penjualan. Hypermat milik MPPA misalnya, saat ini sudah bekerjasama dengan GrabMart, GoMart, Tokopedia, Shopee, Blibli, JD.ID, dan Happy Fresh. Ini menjadikan Hypermart memiliki saluran terlengkap dibanding emiten lain. 

Sementara itu, Ranch Market milik PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) sudah melakukan penjualan melalui Grabmart, Tokopedia, Shopee, dan Happy Fresh. Adapun saat ini, kepemilikan RANC sebagian besar dikuasai oleh Blibli.

Baca Juga: GoTo Dipastikan Akan Ambil Bagian dalam Rights Issue Matahari Putra Prima (MPPA)

Asal tahu saja, Blibli atau PT Global Digital Niaga mengumumkan telah mengakuisisi 797,89 juta saham RANC pada Kamis (30/9). Jumlah tersebut setara 51% dari modal ditempatkan RANC. Lebih lanjut Vanessa menjelaskan, walau Blibli kini sudah memiliki Ranch Market, dia melihat kerja sama dengan Hypermart tidak akan banyak terpengaruh. Mengingat, keduanya memiliki segmen pasar yang berbeda. 

Adapun Hero Supermarket milik PT Hero Supermarket Tbk (HERO) menggunakan Happy Fresh. Sementara Foodhall milik PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) menggunakan GoMart dan Happy Fresh. 

Vanessa mencermati, penjualan melalui beragam channel atau saluran memang diperlukan oleh emiten-emiten ritel. "Dapat menangkap kebutuhan customer dari berbagai golongan dan preferensi," kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (5/10). Dia menambahkan, di samping saluran penjualan, emiten ritel tetap perlu mengembangkan strategi ekspansi dan merchandising agar tetap bisa bersaing dengan emiten ritel lain. 

Baca Juga: Matahari Putra Prima (MPPA) Ambil Alih Sembilan Gerai dari Giant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×