Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan Jumat (21/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,21% ke level 6.231,44. Sempat menyentuh level resistance 6.256,82, IHSG akhirnya keok ke level 6.231,44.
Asing pun masih mencatatkan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 833,82 miliar. Beberapa analis memprediksikan, IHSG masih akan digempur oleh sentimen global pada perdagangan Senin (23/9) besok.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, kebijakan tarif yang akan diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dapat menjadi katalis negatif bagi pergerakan IHSG.
Baca Juga: Faktor-faktor ini yang membuat pergerakan IHSG loyo sepekan ini
“Seputar kebijakan yang akan dilaksanakan Trup, yakni penerapan tarif bea masuk,” ujarnya saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (20/9).
Untuk diketahui, ketagangan antara Washington dengan Beijing belum menemukan titik terang. Bahkan Presiden Trump menyatakan siap menaikkan tarif bea masuk untuk produk China yang masuk ke wilayahnya.
Selain itu, sentimen lain yang mesti diwaspadai oleh investor adalah pergerakan harga komoditas.
Senada Kepala Riset Narada Asset Manajemen Kiswoyo Adi Joe menilai sentimen masih akan datang dari kebijakan bea masuk yang diterapkan AS. Namun, ia mengatakan pergerakan indeks Dow Jones diprediksi bakal mengerek laju IHSG.
Baca Juga: IHSG minus, cuma 3 sektor bertahan di zona positif
Herditya memprediksi, IHSG akan cenderung melanjutkan koreksi dengan support 6.210 dan resistance 6.280 pada Senin (23/9).
Sementara Kiswoyo menebak, IHSG akan berbalik menguat dengan support 6.200 dan resistance 6.450 pada perdagangan esok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News