Reporter: Grace Olivia | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan mata uang poundsterling di hadapan yen cenderung menanjak. Meski sedikit terkoreksi pada hari ini, namun pasangan GBP/JPY masih dibayangi sentimen positif rencana kenaikan suku bunga acuan Inggris pada Mei mendatang.
Mengutip Bloomberg, Selasa (17/4) pukul 19.50 WIB, pasangan GBP/JPY turun 0,11% ke level 153,414. Namun, dalam sepekan, pasangan mata uang ini sudah naik 0,95%.
Analis Monex Investindo Putu Agus Prasuanmitra menjelaskan, penurunan poundsterling hari ini disebabkan oleh rilis data upah rata-rata Inggris yang agak mengecewakan. Indeks upah rata-rata Inggris sepanjang Desember 2017-Februari 2018 stagnan di level 2,8% seperti periode sebelumnya. Angka ini lebih rendah dari ekspektasi ekonom yang memperkirakan indeks upah mencapai 3%.
Meski begitu, Putu menilai, saat ini poundsterling masih diselimuti sentimen positif dari eskpektasi kenaikan suku bunga acuan bulan depan. Pelaku pasar semakin optimistis Bank Sentral Inggris (BoE) akan mengerek suku bunga pasca rapat kebijakan moneter pekan lalu yang memberi sinyal demikian.
"Ekspektasinya masih kuat sehingga poundsterling cenderung menguat tidak hanya terhadap yen, tetapi juga terhadap dollar AS dan euro," ujar Putu, (17/4).
Sementara, dari sisi yen, belum ada sentimen signifikan yang dapat mendorong penguatan mata uang negeri sakura ini. Pasalnya, ketegangan konflik geopolitik di Suriah maupun isu perang dagang AS-China tengah mereda. Daya tarik yen sebagai aset lindung nilai mulai memudar.
Selanjutnya, pergerakan poundsterling bakal dipengaruhi oleh data inflasi Inggris bulan Maret yang akan rilis pada Rabu (18/4). Inflasi diperkirakan akan tetap pada level 2,7%, sama seperti bulan sebelumnya.
"Kalau hasilnya lebih tinggi dari ekspektasi tentu akan semakin menguatkan poundsterling. Tapi, kalaupun dirilis sama seperti ekspektasi, pengaruhnya akan tetap positif," kata Putu.
Alasannya, kalaupun inflasi Inggris pada Maret sebesar 2,7%, angka ini masih di bawah indeks upah rata-rata yang sebesar 2,8%. Ini menunjukkan daya beli masyarakat Inggris berpotensi menguat sehingga perekonomian bisa lebih baik. Optimisme kenaikan suku bunga acuan pun kian bertambah.
Secara teknikal, Putu melihat, pairing GBP/JPY saat ini masih bergerak di atas garis MA 10, 50, 100, dan 200. Indikator MACD juga bergerak naik di level 1,06. Sementara, stochastic dan RSI keduanya mulai bergerak turun masing-masing di level 82 dan 81.
"Dari segi teknikal, masih menunjukkan tren kenaikan. Namun, indikator stochastic dan RSI mulai ada di area jenuh beli dan membuka peluang koreksi teknikal terjadi," papar Putu.
Untuk Rabu (18/4), Putu merekomendasi buy on dips untuk pasangan mata uang GBP/JPY selama tidak turun menembus level support pertama. Ia memprediksi harga akan bergerak dalam rentang support 152,55 - 152,10 - 151,60 dan resistance 153,80 - 154,15 - 154,60.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News