Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat terus memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa, harga batubara kini perlahan turun terus. Sempat mencapai level tertingginya di US$ 295 per ton pada 5 Oktober, pada hari ini, Kamis (11/11), harga batubara di ICE Newcastle kontrak pengiriman Desember sudah berada di level US$ 149 per ton.
Head of Research RHB Sekuritas Andrey Wijaya mengungkapkan, tren penurunan harga batubara ini dinilai hanya akan memberi dampak negatif ke PT United Tractors Tbk (UNTR) secara jangka panjang. Sementara untuk saat ini, UNTR masih berada dalam tren yang positif dan fundamental yang kuat.
“Kenaikan harga batubara pada kuartal ketiga 2021 telah membuat permintaan terhadap alat berat melonjak tajam. Sampai saat ini saja, UNTR bahkan masih kewalahan memenuhi untuk permintaan alat berat,” kata Andrey kepada Kontan.co.id, Jumat (12/11).
Baca Juga: Sampai kuartal III, Timah (TINS) sudah serap capex sekitar Rp 500 miliar
Selain itu, Andrey juga menyoroti keberhasilan UNTR yang dalam mencatatkan perbaikan neraca di mana kas bersih UNTR pada Januari - September sebesar Rp 21,1 triliun atau naik 308% YoY. Menurutnya ini akan memberikan potensi bagi UNTR untuk melakukan ekspansi ke depannya.
Dia melihat, UNTR berpotensi mengambil inisiatif untuk mendiversifikasi portofolionya di luar batubara. Seperti melalui proyek energi terbarukan seperti hydro, mini-hydro, dan solar photovoltaic dengan total kapasitas 47 MW yang akan dibangun pada tahun 2022. Serta perluasan kapasitas JV pembangkit listrik di mana 30 MW sudah beroperasi dan 2x1.000 MW lainnya akan siap pada tahun depan.
Sementara untuk outlook UNTR pada 2022, Andrey menilai masih akan cukup menantang seiring pangsa pasar Komatsu telah mengalami stagnasi di 22% dibanding rata-rata 5 tahun yang sebesar 34%. Hal ini tidak terlepas dari persaingan yang semakin ketat di dalam negeri, apalagi adanya alat berat dari SANY Group telah mengambil pangsa pasar lokal terbesar di kisaran 26%.
Baca Juga: Harga batubara melandai, berikut prospek saham United Tractors (UNTR) ke depan
“Namun, upaya UNTR untuk menembus segmen baru mulai membuahkan hasil, dibuktikan dengan peningkatan ASP sejauh ini. Hal ini membantu mempertahankan margin segmen ini di level 12,3% pada periode Januari - September dibanding rata-rata 5 tahun sebesar 11,5%,” imbuh Andrey.
Di sisi lain, ia juga melihat segmen emas akan menjadi pendukung terakhir dalam menjaga profitabilitas UNTR secara keseluruhan. Pasalnya, margin segmen ini merupakan yang tertinggi yaitu sekitar 45% dibandingkan segmen lainnya yang rata-rata 17%.
Andrey optimistis produksi emas UNTR akan stabil di kisaran 27.000 oz per bulan. Sementara harga emas yang diproyeksikan jauh lebih stabil pada 2022 juga jadi katalis positif di mana diekspektasikan harganya di kisaran US$ 1.700 - US$ 1.800 per oz.
Saat ini, Andrey memasang rekomendasi beli untuk saham UNTR dengan target harga Rp 29.400 per saham.
Baca Juga: United Tractors (UNTR) Menuai Rezeki atas Efek Meroketnya Harga Batubara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News