kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Didorong sejumlah sentimen positif, harga minyak dunia berpeluang bangkit


Jumat, 30 Agustus 2019 / 17:37 WIB
Didorong sejumlah sentimen positif, harga minyak dunia berpeluang bangkit
ILUSTRASI. Harga minyak


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati terkoreksi jelang akhir pekan ini, harga minyak dunia masih berpeluang mengalami kenaikan dalam waktu dekat. Hal ini ditopang oleh sejumlah sentimen positif yang mempengaruhi fundamental komoditas tersebut.

Pada Jumat (30/8) pukul 17.20 WIB, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Oktober 2019 di New York Mercantile Exchange melemah 0,88% ke level US$ 56,21 per barel.

Hasil ini mengakhiri tren kenaikan harga minyak yang terjadi dalam tiga hari terakhir. Beruntung, jika dihitung dalam sepekan, harga minyak WTI masih naik 3,76%.

Baca Juga: Setelah naik tinggi, harga minyak terkoreksi tipis di awal perdagangan hari ini

Sementara itu, harga minyak Brent di ICE Futures untuk kontrak pengiriman Oktober 2019 turun 0,18% ke level US$ 60,97 per barel di saat yang sama. Adapun dalam sepekan terakhir, harga minyak Brent masih naik 2,74%.

Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan menilai, penurunan harga minyak hari ini cukup dipengaruhi oleh aksi ambil untung yang dilakukan para investor. Ini terjadi setelah harga minyak rally cukup signifikan sejak awal pekan.

Dia yakin, tekanan terhadap harga minyak tak akan berlangsung lama. Harga komoditas ini berpeluang bangkit berkat pernyataan Presiden AS Donald Trump bahwa proses negosiasi dagang dengan China akan segera dilanjutkan. China sendiri telah mengatakan tidak akan membalas ancaman kenaikan tarif impor terbaru AS.

Baca Juga: Duh, Produksi Minyak Nasional Terus Terperosok

Selain itu, Rabu (28/8) lalu Energy Information Administration (EIA) merilis data bahwa cadangan minyak mentah AS turun 10 juta barel pada pekan lalu. Ini merupakan level terendah sejak bulan Oktober tahun lalu. Berkurangnya stok minyak AS tentu menjadi sentimen positif bagi pergerakan harga minyak dalam jangka pendek.




TERBARU

[X]
×