Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
Dengan saldo kas sebesar Rp 842 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp 26,3 triliun. Kemudian, total pinjaman senior bersih (net senior debt) menjadi Rp 10,57 triliun.
Selanjutnya, dengan menggunakan EBITDA triwulan ketiga 2021 yang disetahunkan, yakni Rp 5,58 triliun, maka rasio pinjaman senior bersih terhadap EBITDA adalah 1,9 kali. Sementara itu, rasio total pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 4,7 kali.
Direktur Keuangan TBIG Helmy Yusman Santoso mengatakan, perusahaan memiliki struktur utang yang sangat kuat.
Baca Juga: Valuasi Harga Saham IPO MTEL Disebut Kemahalan, Begini Jawaban Direktur Mitratel
"TBIG juga mempunyai sumber pendanaan yang terlindung nilai sepenuhnya dan terdiversifikasi, serta komitmen atas ketersediaan dari pinjaman yang belum ditarik," tutur Helmy.
Pada akhir Oktober 2021, TBIG menetapkan penawaran surat utang sebesar US$ 400 juta dengan tingkat suku bunga 2,80%.
Surat utang tanpa jaminan yang didahulukan tersebut menawarkan spread paling minimal dari obligasi korporasi non-BUMN Indonesia.
TBIG juga secara reguler mengakses pasar obligasi rupiah melalui program Obligasi Berkelanjutan V dengan jumlah total hingga R b15 triliun yang berlaku sampai Agustus 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News