Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang kuartal pertama 2021, penjualan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) masih tercatat belum pulih seutuhnya. Pada kurun waktu tersebut, MAPI membukukan pendapatan sebesar Rp 4,3 triliun atau turun 8,4% secara year on year. Walau kinerja top line masih di area negaitf, dari sisi bottom line, MAPI justru mencatatkan laba Rp 10,8 miliar atau naik 34% yoy.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Andreas Kenny dalam riset pada 17 Mei 2021 menuliskan, perolehan laba bersih MAPI tersebut baru memenuhi 1,9% dari proyeksi BRI Danareksa Sekuritas. Walau begitu, dia bilang, kinerja MAPI pada kuartal pertama 2021 sebenarnya dapat dimaklumi.
“Pada periode ini memang merupakan yang paling lambat bagi MAPI dan juga masih pada tahap awal pemulihan. Apalagi, pada Januari kan sempat ada pembatasan sosial yang membuat jam operasi mall berkurang, walau memasuki Februari-Maret kondisinya membaik,” ujar Kenny dalam riset.
Namun, pertanda bahwa kinerja MAPI masih sejalan dengan proyeksi disebut Kenny tercermin dari same store sales growth (SSSG). Walaupun sempat ada pembatasan sosial, SSSG MAPI pada kuartal pertama 2021 berada di level -21%. perolehan tersebut jauh lebih baik dibanding kuartal IV-2020 yang justru -35%.
Baca Juga: Penjualan emiten Grup MAP terkikis, simak prospek sahamnya
Memasuki kuartal kedua 2021, Kenny memproyeksikan laba bersih MAPI akan mengalami rebound. Pasalnya, jumlah kunjungan ke mall kini terus meningkat, bahkan per Mei angkanya melonjak tinggi seiring adanya momen libur panjang dan hari raya idul fitri. Oleh karena itu, Kenny menilai hal tersebut akan menjadi katalis positif untuk SSSG dan penjualan MAPI.
Dia memproyeksikan, pertumbuhan kinerja top line maupun bottom line MAPI akan mencapai double digit pada kuartal kedua 2021. Kinerja retailer ini berpotensi untuk kembali ke level seperti sedia kala seiring semakin masifnya program vaksinasi pada paruh kedua tahun ini.
Sementara analis Henan Putihrai Sekuritas Silvia Loren Budiman mengatakan, prospek MAPI ke depan cukup menarik. Dari sisi kinerja, bottom line MAPI sudah berada di area positif sejak kuartal keempat 2020.
Baca Juga: MAP Boga (MAPB) catat rugi bersih Rp 22,83 miliar di kuartal I-2021, ini penyebabnya
Di satu sisi, pemulihan ekonomi belakangan ini juga menjadi katalis positif untuk MAPI. “Dari sisi consumer confidence terutama di masyarakat menengah ke atas, ini terus membaik dan menunjukkan optimisme yang mana ini akan terus mendorong konsumsi masyarakat yang menjadi segmen MAPI. Di samping itu, kami melihat ada peningkatan mobilitas di retail untuk Jakarta, walaupun peningkatannya tidak setinggi yang di luar Jakarta,” kata Silvia kepada Kontan.co.id, Kamis (3/6)
Namun, terkait pemulihan ekonomi, Silvia juga bilang saat ini kasus harian Covid-19 masih harus tetap dipantau. Pasalnya, jika sampai ada lonjakan kasus positif, kebijakan yang diambil pemerintah berpotensi menghambat pemulihan industri ritel. Oleh karena itu, ia menilai, risiko tersebut masih tetap membayangi kinerja MAPI ke depan
“Walau demikian, pada tahun ini, kami memproyeksikan pendapatan MAPI masih dapat meningkat sebesar 30% yoy menjadi Rp 19,3 triliun seiring dengan peningkatan mobilitas yang telah terlihat sejak kuartal kedua 2021. Pelarangan aktivitas mudik saat musim libur lebaran kemarin juga diharapkan dapat meningkatkan penjualan MAPI di wilayah Jakarta,” imbuh Silvia.
Baca Juga: Penjualan turun, MAP Boga (MAPB) catat rugi bersih Rp 22,83 miliar di kuartal I-2021
Sementara untuk gross margin pada tahun ini, Henan Putihrai memasang proyeksi sekitar 46,5%. Walaupun masih lebih rendah dari 47,5% yang tercatat di FY19, Silvia berpandangan bahwa MAPI akan terus meningkatkan penggunaan channel online dan mengurangi perputaran persediaan menjadi 135 hari, dari sebelumnya 160 hari.
Langkah tersebut akan dilakukan dengan cara menahan impor dan manajemen persediaan yang lebih ketat untuk mempercepat meningkatkan pengakuan pendapatan dan mengurangi biaya.
Tersiar kabar bahwa General Atlantic lewat GA Robusta F&B Company Pte. Ltd. yang memegang saham MAPB sebesar 19,40% tengah mempertimbangkan untuk menjual sahamnya di PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB).
Baca Juga: Beban usaha turun, laba Mitra Adiperkasa (MAPI) melonjak tajam pada kuartal I-2021
Adapun, MAPB merupakan bagian dari MAPI yang bergerak di sektor makanan-minuman. MAP Boga Adiperkasa dikenal sebagai pemegang lisensi gerai waralaba asing di Indonesia seperti Starbucks, Pizza Express, Krispy Kreme, Cold Stone Creamery, dan Godiva. Sekalipun General Atlantic menjual saham MAPB, Silvia menilai dari sisi operasional, hal tersebut tidak akan memberi dampak pada kinerja MAPI.
Silvia masih mempertahankan rekomendasi buy saham MAPI dengan target harga yang lebih rendah di Rp 1.065 per saham. Sedangkan Kenny juga merekomendasikan untuk beli saham MAPI dengan target harga Rp 1.000 per saham. Kamis (3/6), harga saham MAPI menguat 4,79% ke Rp 765 per saham.
Baca Juga: MAPI bisa jadi emiten ritel yang paling diuntungkan pemulihan ekonomi dan vaksinasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News