Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah berada dalam tren yang positif belakangan ini. Jumat (12/7), kurs rupiah di pasar spot menguat 0,42% ke level Rp 14.008 per dollar AS. Artinya, dalam sepekan terakhir rupiah spot terapresiasi 0,53%.
Begitu pula dengan kurs tengah rupiah di Bank Indonesia yang menguat tipis 0,02% ke level Rp 14.085 per dollar AS pada hari ini. Sedangkan dalam satu pekan terakhir, rupiah di kurs tengah BI menguat 0,44%.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal menyampaikan, penguatan rupiah sangat didukung oleh sentimen dari AS. Hal ini seiring dengan testimoni Jerome Powell selaku Gubernur The Federal Reserves yang menyatakan penurunan suku bunga acuan sangat mungkin dilakukan. Pernyataan Powell diperkuat oleh hasil notulensi rapat Federal Open Market Committee pada tengah pekan lalu.
“Banyak pejabat The Fed yang menginginkan adanya pemangkasan suku bunga acuan,” ujar Faisyal.
Di sisi lain, belum ada sentimen positif dari dalam negeri yang mempengaruhi arah rupiah sepanjang pekan ini secara signifikan.
Ruang penguatan yang lebih lanjut bagi rupiah masih cukup terbuka di pekan depan. Namun, potensi ini sangat bergantung pada hasil data inflasi sektor produsen AS yang dirilis malam nanti. Di awal pekan nanti juga terdapat rilis data neraca dagang Indonesia untuk periode Juni 2019.
Arah rupiah juga sangat dipengaruhi oleh agenda Rapat Dewan Gubernur BI tengah pekan depan. Ada kemungkinan BI masih akan wait and see menunggu kepastian The Fed untuk menurunkan suku bunga acuan.
Namun, ancaman memanasnya perang dagang bisa kembali mengancam rupiah. Hal tersebut terjadi usai AS menuduh China tidak membeli produk pertaniannya sesuai perjanjian yang telah disepakati.
Dengan hasil ini, rupiah berpeluang bergerak di kisaran Rp 13.850—Rp 14.200 sepanjang pekan depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News