Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) mencatatkan kenaikan pendapatan 212,76% menjadi Rp 500,1 miliar di tahun 2021. Pada tahun sebelumnya, pendapatn Yelooo baru mencapai Rp 159,9 miliar.
Hasil positif ini berasal dari penjualan paket data di pasar domestik dari anak usaha PT Abdi Harapan Unggul yang diakuisisi pada akhir tahun 2021. Di tahun 2021, pendapatan dari digital product atau paket data tercatat sebesar Rp 499,3 miliar, melesat 212% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 159,9 miliar.
Direktur Utama YELO, Wewy Susanto menjelaskan, sepanjang tahun lalu YELO terus berekspansi bisnis dan layanan, salah satunya mengakuisisi Abdi Harapan Unggul. Langkah ini berkontribusi positif kepada Yelooo sehingga mampu membalikkan kerugian tahun 2020 menjadi laba.
Baca Juga: Yelooo Integra Datanet (YELO) Gaet MacroAd untuk Garap Layanan Iklan
"Laba kotor di tahun 2021 tercatat sebesar Rp 15,5 miliar naik 13 kali dari laba kotor di tahun 2020 sebesar Rp 1,1 miliar dan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 14,7 miliar. Hasil ini jauh lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dimana kami mencatatkan rugi bersih sebesar Rp1,6 miliar," ungkap Wewy dalam keterangan resmi, Senin (4/4).
Untuk mempertahankan kinerja positif, YELO terus mempercepat ekspansi layanan internet cepat dan terjangkau. Langkah tersebut merupakan bagian dari transformasi YELO di tahun ini sebagai digital Internet Service Provider (ISP) berbasis kabel fiber optic yang menyediakan internet cepat dengan harga terjangkau keseluruh pelosok desa yang terbentang sepanjang Pulau Jawa.
Melalui layanan terbaru dengan nama Viberlink, Yelooo optimistis dapat menghasilkan kinerja yang baik hingga akhir tahun 2022.
Baca Juga: Yelooo Integra (YELO) Targetkan Pendapatan Hingga Rp 143 Miliar pada Kuartal I 2022
Wewy juga memaparkan, ekspansi bisnis YELO ke bidang digital ISP dimulai sejak YELO resmi mengakuisisi 99% saham PT Telemedia Komunikasi Pratama pada awal tahun ini. Dengan demikian lengkaplah layanan bisnis connectivity YELO, mulai dari segmen pasar lokal (data internet, dan lain-lain), hingga ke kebutuhan internet di luar negeri (Passpod) yang akan semakin bertumbuh seiring dengan semakin banyak orang melakukan perjalanan ke luar negeri setelah pandemi menjadi endemi.
"Dengan akuisisi Telemedia ini, YELO berniat untuk menghadirkan internet berkecepatan tinggi dengan harga terjangkau sampai ke wilayah pelosok desa di seluruh pulau Jawa. Dengan demikian, kegiatan pemberdayaan digital economy di tingkat desa dapat berkembang lebih cepat," tutup Wewy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News