kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.693.000   3.000   0,18%
  • USD/IDR 16.345   -45,00   -0,28%
  • IDX 6.598   -37,79   -0,57%
  • KOMPAS100 949   -14,20   -1,47%
  • LQ45 740   -10,51   -1,40%
  • ISSI 206   0,15   0,07%
  • IDX30 385   -5,43   -1,39%
  • IDXHIDIV20 462   -8,12   -1,73%
  • IDX80 108   -1,53   -1,40%
  • IDXV30 112   -0,99   -0,88%
  • IDXQ30 126   -1,85   -1,44%

Didominasi ketegangan AS dan China, rupiah berpotensi melemah lagi


Selasa, 08 September 2020 / 18:45 WIB
Didominasi ketegangan AS dan China, rupiah berpotensi melemah lagi
ILUSTRASI. Selasa (8/9), kurs rupiah tercatat melemah 0,17% ke Rp 14.765 per dolar AS.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu (9/9) berpotensi bergerak flat dengan kemungkinan menguat tipis. Adapun sentimen penggerak rupiah pada perdagangan besok (9/9) datang dari sentimen eksternal.

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Selasa (8/9) kurs rupiah tercatat melemah 0,17% ke Rp 14.765 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara itu, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor, rupiah melemah 0,29% ke level Rp 14.798 per dolar AS dibandingkan perdagangan hari sebelumnya Rp 14.754 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengungkapkan, pergerakan dolar AS tercatat masih menguat pada perdagangan Selasa (8/9). Ini karena sentimen membaiknya data ekonomi AS pekan lalu. 

"Selain itu, kekhawatiran pasar akan memanasnya hubungan AS dan China, turut memberikan tekanan terhadap risk asset (aset berisiko)," kata Ariston kepada Kontan.co.id, Selasa (8/9).

Baca Juga: Rupiah ditutup melemah 0,17% ke Rp 14.765 per dolar AS pada hari ini (8/9)

Di sisi lain, dia menyampaikan bahwa malam ini tidak ada data ekonomi yang penting bakal dirilis AS. Sementara, dari sisi pemberitaan internasional, tampak bahwa China mulai membalas isu pemblokiran perusahaan semi konduktornya. "Jadi, kemungkinan isu hubungan AS dan China ini masih memanas dan bisa menekan rupiah lagi," jelasnya. 

Adapun sentimen domestik yang dianggap masih jadi penahan lesunya rupiah yakni data cadangan devisa (cadev) yang dirilis positif beberapa waktu lalu. Selain itu, pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani soal independensi Bank Indonesia (BI) bisa menahan pelemahan rupiah. 

Pada perdagangan besok (9/9), rupiah diprediksi melanjutkan pelemahan dan bergerak di kisaran Rp 14.650 per dolar AS hingga Rp 14.850 per dolar AS.

Selanjutnya: IKK turut mengangkat IHSG, ini arah bursa saham selanjutnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×