kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Didera sentimen negatif, analis ini sarankan hindari saham grup Lippo


Kamis, 22 November 2018 / 17:11 WIB
Didera sentimen negatif, analis ini sarankan hindari saham grup Lippo
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbagai sentimen negatif mendera grup Lippo. Setelah Meikarta yang membuat kedua saham properti grup Lippo yakni PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) dan juga PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) melorot, kali ini kasus juga melanda PT First Media Tbk (KBLV) terkait penyelesaian administrasi sewa frekuensinya.

Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Sekuritas mengatakan saat ini, meski beberapa saham grup Lippo masih mencatatkan kenaikan usai kasus-kasus tersebut, namun ada indikasi mark down dari pergerakan saham-saham grup Lippo tersebut. "Masalahnya Lippo grup ini masih belum bisa menerapkan good corporate governance secara efektif sehingga tingkat kepercayaan rendah bagi para pelaku investor untuk emiten ini," kata Nafan kepada Kontan.co.id, Kamis (22/11).

Menurut Nafan, rentetan sentimen negatif ini membuat mark down dalam pergerakan saham-saham Grup Lippo seperti LPCK, LPKR, dan juga KBLV. Nafan mengatakan investor juga pasti lebih memilih melakukan wait and see saham Lippo karena transparansinya yang masih kurang.

Sentimen-sentimen inilah yang menurut Nafan harus diperhatikan oleh para investor sebelum membeli saham-saham grup Lippo. nafan menyarankan sebaiknya investor melakukan wait and see terlebih dahulu sebelum membeli saham grup ini karena secara jangka panjang.

Dengan adanya kasus yang mendera grup ini, maka dipastikan prospek jangka panjangnya kurang baik.

Nafan bilang untuk membeli saham grup Lippo, investor musti menunggu sentimen positif terlebih dahulu sehingga tak  rugi di kemudian hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×