kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Didera banyak sentimen negatif, bursa Wall Street merosot lebih dari 1%


Selasa, 23 Oktober 2018 / 22:15 WIB
Didera banyak sentimen negatif, bursa Wall Street merosot lebih dari 1%
ILUSTRASI. Bursa AS


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks bursa Wall Street terpangkas lebih dari 1% pada Selasa (23/10). Kinerja mengecewakan sejumlah emiten sektor industri seperti Caterpillar dan 3M berpadu dengan kekhawatiran pasar soal keuangan Italia, isu isolasi diplomatik Arab Saudi dan efek perang dagang, menekan indeks saham.

Harga saham Caterpillar jatuh 8,3% setelah produsen alat berat ini mempertahankan prediksi pendapatan di 2018. Sementara saham 3M Co merosot 6,4% setelah memangkas proyeksi laba setahun penuh.

Perkiraan kinerja dua emiten sektor industri tersebut bak alarm atas dampak meningkatnya biaya pinjaman, upah dan perang tarif ke laba perusahaan.

"Ini lebih mengenai produk domestik bruto (PDB) global karena 3M memotong perkiraan labanya sehingga menjadi kekhawatiran bagi investor AS mengenai perlambatan pertumbuhan. Apakah ekonomi dunia melambat dan akankah perusahaan kami merasakan sakit?", Kata Kim Forrest, Manajer Senior Portofolio Fort Pitt Capital Group di Pittsburgh seperti dikutip Reuters.

Hingga pukul 9.53 waktu AS, Selasa (23/10), indeks Dow Jones Industrial Average merosot 338,11 poin atau 1,34% ke level 24.979,30. Indeks S&P 500 jatuh 40,62 poin atau 1,47% menjadi 2.715,26 dan indeks Nasdaq turun 132,07 poin atau 1,77% ke level 7.336,56.

Craig Erlam, analis pasar di broker forex online Oanda mengatakan, bursa Wall Street jatuh karena banyak kekhawatiran soal geopolitik sehingga investor berebut keluar dari pasar saham.

"Ada sejumlah faktor risiko yang mendasari pasar saat ini, baik itu tingkat bunga AS, Brexit, utang Italia, perang dagang atau pasar negara berkembang," kata Erlam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×