Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah diproyeksikan akan masih bergerak stabil pada perdagangan Rabu (10/11). Kondisi domestik dan eksternal yang diperkirakan masih akan cukup kondusif membuat peluang rupiah untuk menguat terbuka lebar.
Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C Permana mengatakan, rupiah besok punya bekal positif setelah indeks dolar AS yang berada dalam tekanan.
Apalagi, yield US Treasury melemah, sementara yield SBN acuan 10 tahun justru menguat. Hal ini membuat spread antara SBN dan US Treasury melebar dan menjadi katalis positif untuk rupiah.
Baca Juga: Indeks dolar AS tertekan, rupiah ditutup menguat ke Rp 14.250 per dolar AS
“Nanti malam akan ada rilis data ekonomi AS yakni Producer Price Index di mana secara konsensus diekspektasikan akan membaik dari bulan sebelumnya. Selama peningkatan tidak signifikan, rupiah masih tetap bisa menguat,” kata Fikri ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (9/11).
Di satu sisi, data ekonomi dari dalam negeri yakni indeks keyakinan konsumen dan penjualan ritel yang masih solid juga bisa menjadi sentimen positif untuk rupiah pada perdagangan Rabu. Oleh karena itu, Fikri menilai rupiah memiliki kecenderungan untuk menguat pada esok hari pada rentang Rp 14.130 - Rp 14.330 per dolar AS.
Adapun, pada Selasa (9/11), rupiah di pasar spot berhasil menguat tipis 0,07% ke level Rp 14.250 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara di kurs JISDOR Bank Indonesia, mata uang Garuda ini ditutup di level Rp 14.233 per dolar AS atau menguat 0,23%.
Selanjutnya: Rupiah spot ditutup menguat ke Rp 14.250 per dolar AS pada hari ini (9/11)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News