kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dibayangi sentimen kenaikan cukai, saham HMSP masih layak dikoleksi


Kamis, 02 Agustus 2018 / 20:57 WIB
Dibayangi sentimen kenaikan cukai, saham HMSP masih layak dikoleksi
ILUSTRASI. Rokok PT HM Sampoerna Tbk


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan cukai rokok masih menjadi tantangan bagi emiten-emiten rokok, tak terkecuali PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP). Beruntung, kinerja emiten tersebut masih bisa tumbuh positif.

Dalam riset 1 Agustus, Analis Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy menyebut, terjadi kenaikan nilai cukai terhadap rasio pendapatan HMSP dari 46,1% di semester I-2017 menjadi 50,9% di semester I-2018. Hal ini didorong oleh kebijakan kenaikan tarif cukai untuk tembakau sebesar 10,04% yang diberlakukan sejak 1 Januari 2018.

Kenaikan cukai membuat margin keuntungan HMSP menjadi 12,4% pada semester I-2018. Padahal, pada semester I-2017 margin keuntungan HMSP berada di level 13%.

Akibatnya, laba bersih perusahaan hanya tumbuh 1% year on year menjadi Rp 6,11 triliun pada semester I-2018. Di sisi lain, pendapatan HMSP tumbuh 5,5% menjadi Rp 49,15 triliun.

Ia memperkirakan, margin keuntungan HMSP akan kembali turun menjadi 12,3% pada akhir tahun nanti.

Namun, kinerja HMSP masih diyakini tumbuh. Ia memprediksi, pendapatan HMSP meningkat 9,5% menjadi Rp 108,55 triliun di akhir tahun nanti. Adapun laba bersih emiten ini diramal naik 5,4% menjadi Rp 13,53 triliun.

“Kami berharap HMSP bisa mencapai kinerja yang lebih tinggi pada kuartal-kuartal berikutnya, karena biasanya kinerja perusahaan di tahun-tahun sebelumnya selalu lebih baik selepas kuartal kedua,” ungkapnya.

Kepala Riset Narada Asset Management, Kiswoyo Adi Joe menganggap wajar apabila margin keuntungan HMSP tergerus akibat efek kenaikan cukai. 

Solusi paling realistis untuk mengatasi tantangan kebijakan cukai adalah dengan menaikkan harga jual produk rokok, walaupun HMSP juga harus mempertimbangkan kondisi para konsumennya sebelum menaikkan harga jual.

Selain itu, HMSP juga mesti memperhitungkan efek samping ke persaingan industri rokok manakala emiten tersebut memutuskan menaikan harga jual produknya. “Karena biasanya kalau satu perusahaan menaikan harga, yang lain akan ikut,” ujarnya, Kamis (2/8).

Ia merekomendasikan beli saham HMSP dengan target Rp 5.000 per saham. Rekomendasi beli juga diberikan oleh Robertus dengan target Rp 4.250. Pada Kamis (2/8), saham HMSP ditutup turun 0,79% ke level Rp 3.770.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×