kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dibayangi Penurunan Harga, Saham-Saham Minyak dan Gas Ini Bisa Dilirik


Senin, 05 September 2022 / 06:45 WIB
Dibayangi Penurunan Harga, Saham-Saham Minyak dan Gas Ini Bisa Dilirik


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski ada bayangan penurunan harga komoditas gas dan minyak, emiten dari sektor minyak dan gas dinilai masih akan bisa bertumbuh di sisa tahun tahun ini berkat guyuran berbagai sentimen positif. 

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mencermati secara umum emitenemiten minyak dan gas sampai akhir tahun ini masih baik. Hal itu didorong dari krisis energi global khususnya di Eropa. 

"Meski harga minyak saat ini turun, tapi masih tinggi kalau dibandingkan harga tahun lalu jadi bisa mendongkrak laba emiten," kata Cheril kepada Kontan.co.id, Minggu (4/9).

Dia menilai, penurunan harga minyak terjadi karena permintaan dari China yang akan menurun. Sebab kasus Covid-19 masih belum terkendali sehingga menyebabkan lockdown di China. Ditambah ada resesi di Amerika Serikat (AS) yang turut menekan permintaan. 

"Di sisi lain, komoditas gas masih punya potensi untuk menanjak karena Rusia mengurangi pasokan gas ke Eropa di tengah permintaan yang lagi melonjak untuk musim dingin," tutur dia. 

Baca Juga: BPH Migas: Kenaikan Harga BBM Sudah Pertimbangan Berbagai Faktor

Analis Mirae Asset Sekuritas Juan Harahap dalam risetnya menyebut, sepanjang semester pertama 2022, mentah global telah melonjak menjadi US$ 105 per barel atau tumbuh 61% secara tahunan.  Peningkatan itu didorong beberapa faktor, yaitu adanya pemulihan permintaan secara bertahap karena pelonggaran pembatasan sosial di berbagai negara dan gangguan pasokan akibat tensi geopolitik Rusia-Ukraina. 

Karena sanksi kepada Rusia, rantai pasokan minyak mental secara global terganggu. Dia bilang OPEC+ sepakat untuk meningkatkan produksi minyak sebesar 648 ribu barel per hari pada Juli dan Agustus 2022.

"Kami memperkirakan permintaan minyak global akan turun dari potensi resesi di AS, tetapi tidak separah resesi pandemi Covid-19," ungkap Juan dalam risetnya tertanggal 12 Juli 2022. 

Baca Juga: Laba Menggunung, Saham Konglomerasi Mana yang Menarik Dilirik?

Adapun Mirae Asset menyematkan peringkat overweight pada sektor minyak dan gas. Peringkat ini meningkat dari netral. Juan bilang peningkatan ini disebabkan oleh beberapa faktor. 

"Ini didasarkan pada pasokan yang ketat karena produksi yang lemah, pertumbuhan pasokan yang terbatas di pihak OPEC dan potensi permintaan yang lebih tinggi di China," jelas dia. 

Dari sektor minyak, Mirae Asset Sekuritas menjagokan MEDC sebagai pilihan utama. Dari sektor gas dia merekomendasikan hold pada saham PGAS dengan target harga Rp 1.700 per saham.

Baca Juga: Meski Harga BBM Naik, Sri Mulyani Sebut Subsidi Bisa Bengkak hingga Rp 649 Triliun

Juan melihat potensi pertumbuhan pendapatan MEDC dari kenaikan harga minyak, serta diversifikasi pendapatan melalui bisnis kelistrikan dan komoditas mineral yang dipunya MEDC.

Adapun Cheril menjagokan AKRA dengan target harga Rp 1.250 per saham dan PGAS di target Rp 1.900 per saham. Dia bilang secara analis teknikal keduanya sedang berada di area support sehingga berpotensi menguat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×