Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyelenggarakan Lelang Surat Utang Negara (SUN), Selasa (17/1). Dari total penawaran yang masuk sebesar Rp 59,05 triliun, pemerintah menyerap dana Rp 23 triliun.
Dari 7 seri yang ditawarkan, seri FR0095 paling diburu dalam lelang kali ini. Penawaran yang masuk pada FR0095 sebesar Rp 22,60 triliun. Seri FR0095 memiliki jatuh tempo 15 Agustus 2028.
Seri FR0096 menjadi seri yang paling banyak dimenangkan, yaitu Rp 9,15 triliun. Seri FR0096 memiliki jatuh tempo 15 Februari 2033.
Baca Juga: Pasar Obligasi Semarak, Penawaran Lelang SUN Hari Ini Tembus Rp 59 Triliun
Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Division, Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi Riawan mengatakan, ketidakpastian dan volatilitas pasar global menyebabkan investor cenderung tak terlalu agresif di pasar sekunder. Kondisi itu pun tercermin dari hasil lelang SUN tanggal 17 Januari 2023 yang dirajai SUN tenor menegah.
“Pelaku pasar global masih mencerna data inflasi AS bulan Desember dan dampaknya terhadap kemungkinan langkah yang akan diambil Bank Sentral AS di awal Februari 2023,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (17/1).
Baca Juga: Lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (17/1) Diserbu Investor
Meskipun begitu, Reza mengatakan, yield obligasi Indonesia 10 tahun secara umum tetap naik dan berpeluang kembali tumbuh. Menurut Reza, sentimen yang mempengaruhi kenaikan yield obligasi Indonesia adalah ikut meningkatnya yield US Treasury tenor 10 tahun.
“Meningkatnya yield US Treasury diperkirakan dapat membatasi peluang penurunan yield di pasar surat utang Indonesia,” ungkap dia.
Melansir Trading Economics, Selasa (17/1) pukul 19.42 WIB, yield US Treasury 10Y naik 0,02% ke 3,55 hari ini. Sementara, yield obligasi Indonesia 10 Tahun naik 0,05% ke 6,78.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News