Reporter: Abdul Wahid Fauzie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Desas-desus PT Indosat Tbk (ISAT) menerbitkan surat utang untuk membiayai belanja modal alias capital expenditure (capex) ternyata benar adanya. Saat ini, ISAT telah menerbitkan surat utang jenis guaranteed senior notes sebesar US$ 650 juta.
Harry Sasongko Tirtotjondro, Direktur Utama ISAT mengatakan, dana ini akan digunakan untuk membiayai utang perusahaan yang akan jatuh tempo pada 2010 dan 2012. Harry menjelaskan, bunga obligasi tersebut sebesar 7,45% dan tidak bisa dibeli kembali oleh ISAT selama lima tahun.
Yang perlu diketahui, obligasi ini telah diterbitkan anak usahanya, Indosat Palapa Company B.V. dan dijamin sepenuhnya oleh ISAT. "Obligasi ini akan jatuh tempo pada 29 Juli 2020," katanya. Menurut Harry, notes ini dijual lebih murah dari harga aslinya. Sebab, ISAT hanya menghargai obligasinya 99,478 dengan yield 7,45%.
Pembeli obligasi ini terdiri atas 40% investor Asia dan 33% investor Amerika Serikat (AS). Selain itu, investor asal Eropa juga menyerap obligasinya sebesar 27%. Sementara, dari seluruh investor yang ada, sebanyak 70% berasal dari Manajer Investasi (MI), bank swasta sebanyak 15%, serta Asuransi dan dana pensiun 8%. Selain itu, sebanyak 5% dibeli oleh bank, dan sisanya 2% diserap oleh investor di luar itu.
Harry bilang obligasi yang diterbitkannya ini memperoleh rating Ba1 dari Moody's dan BB dari Standard and Poors (S&P), serta mendapatkan rating BBB- dari Fitch Rating. Bertindak sebagai joint book runner adalah Citigroup Global Markets Ltd, DBS Bank Ltd, Deutsche Bank AG, HSBC Ltd, dan RBS plc.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News