kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diagnos Laboratorium (DGNS) Merealisasikan Belanja Modal Rp 24 Miliar Per Mei 2023


Selasa, 27 Juni 2023 / 14:57 WIB
Diagnos Laboratorium (DGNS) Merealisasikan Belanja Modal Rp 24 Miliar Per Mei 2023
ILUSTRASI. Diagnos Laboratorium (DGNS) menganggarkan belanja modal Rp 35 miliar untuk tahun ini.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten penyedia layanan pemeriksaan laboratorium kesehatan, PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) merealisasikan belanja modal (capex) hingga akhir Mei 2023 sekitar Rp 9 miliar serta kelanjutan pengembangan central lab sebesar Rp 15 miliar. Ini adalah bagian dari total alokasi belanja modal Rp 35 miliar tahun 2023.

Sekretaris Perusahaan Diagnos Laboratorium Utama Fanfan Riksani mengatakan bahwa dana yang dianggarkan tersebut difokuskan untuk pembelian alat medis serta pengembangan central lab.

"Kami telah menyerap dana capex untuk pembelian alat medis sebesar Rp 9 miliar, serta kelanjutan pengembangan central lab sebesar Rp 15 miliar," kata Fanfan kepada Kontan.co.id, Senin (26/6). 

Baca Juga: Diagnos Laboratorium Utama (DGNS) Akan Fokus pada Layanan Kesehatan Non-Covid

Hingga tutup tahun nanti, DGNS membidik target pertumbuhan pendapatan secara konsolidasi single digit. Fanfan menambahkan, DGNS telah melakukan berbagai efisiensi sejak awal tahun sehingga diharapkan dapat menopang bottom line yang lebih kuat hingga akhir tahun ini.

Untuk mencapai target tersebut, DGNS akan memfokuskan pada pengembangan central lab, sebagai bagian dari langkah optimalisasi pengembangan produk dan juga research & development. Strategi lainnya yaitu genomics testing sebagai bagian dari services umbrella DGNS. 

"Strategi tersebut sejalan dengan aksi korporasi yang telah kami sampaikan yaitu penyertaan saham pada start up bioteknologi di Singapura, Asa Ren Pte. Ltd. senilai US$ 300.000 atau Rp 4,5 miliar," ujar Fanfan. 

Baca Juga: Pendapatan Diagnos Laboratorium (DGNS) Merosot 35% di Kuartal I-2023

Fanfan menambah strategi selanjutnya yaitu pengembangan digital presence melalui aplikasi B2B2C yang menargetkan optimalisasi doctor's engagement dengan pasien sehingga dapat menjadi digital services excellence terhadap pelanggan. 

Adapun aplikasi tersebut nantinya akan terintergrasi dengan OneBunda, digital apps Bundamedik sebagai bagian dari Integrated Healthcare System Bundamedik Group.

Menurut Fanfan, pengembangan digital presence melalui retail aspect yaitu melakukan kerja sama dengan marketplace untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×