Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2020, sudah ada 28 emiten yang mengumumkan pembagian dividen dari laba sepanjang tahun 2019. Jika diamati, yield dividen yang ditawarkan berbagai emiten itu cenderung lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus menilai, pembagian dividen bisa menjadi sentimen positif bagi saham, terutama menjelang tanggal cum dividen. Di tambah lagi, mayoritas harga saham sudah terdiskon karena tertekan pandemi Covid-19.
Walaupun dia tidak memungkiri, kondisi pasar yang lesu mendorong investor lebih selektif dalam memilih saham yang akan dikoleksi. Di samping daya tarik yield dividen, pasar akan lebih mempertimbangkan volatilitas harga saham di pasar. Pertimbangan inilah yang membuat investor cenderung wait and see.
"Tapi kami masih meyakini kalau ada emiten yang membagi dividen bisa menjadi salah satu pemanis," kata Nico kepada Kontan.co.id, Minggu (26/4).
Baca Juga: Faktor non-fundamental berikut ini masih akan menekan kurs rupiah
Nico menjelaskan, musim pembagian dividen bisa dimanfaatkan untuk kembali masuk ke bursa pada saham berfundamental baik. Sehingga, saham dapat bertahan di tengah volatilitas harga. Jangan sampai, potensi loss dari harga saham lebih besar dibandingkan yield dividen yang ditawarkan. Selain itu, saham dengan fundamental kuat bisa dipertahankan untuk jangka panjang.
Adapun di antara 28 emiten yang mengumumkan pembagian dividen, ada beberapa saham yang memiliki fundamental baik seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Tapi, tiga bank pelat merah telah membayar dividen bulan lalu.
Sebagai salah satu sektor yang terdampak signifikan pandemi Covid-19, pembagian dividen dari empat emiten itu menjadi pemanis saham. "Apalagi sektor perbankan merupakan primadona dan saham-saham perbankan dalam posisi yang murah," imbuh Nico.
Baca Juga: Indika Energy (INDY) membagi dividen dari laba ditahan 2019, catat jadwalnya
Saham-saham ini pun masih layak untuk dipegang atau hold dalam jangka panjang. Sementara waktu, kinerja sektor keuangan memang akan berat terdampak pandemi Covid-19. Akan tetapi dampak tersebut bisa diminimalisir dengan kelonggaran yang disiapkan pemerintah.
Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, di tengah kondisi pasar yang lesu seperti saat ini, investor lebih baik berburu dividen saham yang memiliki prospek positif juga jangka panjang. "Tidak masalah, selama yield-nya menarik dan selama kerja fundamental jangka panjangnya juga menarik," kata Nafan kepada Kontan.co.id, Minggu (26/4).
Terkait yield dividen yang tinggi, Nafan melihat persentasenya memang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Ini karena harga saham yang terkoreksi sejak awal tahun. Sehingga saat ini, banyak saham menawarkan yield dividen di atas 2% hingga 3%, angka yang sudah tergolong tinggi untuk tahun lalu. Nafan menekankan, jika ingin berburu dividen saham, investor perlu memperhatikan prospek saham secara jangka panjangnya, jangan hanya tergiur yield saja.
Baca Juga: Catat, Minggu Depan Ada Jadwal Cum Dividen Empat Emiten, Ini Daftarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News