Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MELBOURNE. Harga kontrak emas diperdagangkan flat pada transaksi tadi malam (18/1) di New York. Meski demikian, posisi harga emas mendekati level tertingginya dalam sebulan terakhir.
Data Bloomberg memperlihatkan, pada pukul 07.20 waktu New York, harga kontrak minyak untuk pengantaran Februari tak banyak mencatatkan perubahan di posisi US$ 1.690,90 oer troy ounce di Comex, New York, setelah sehari sebelumnya naik ke posisi US$ 1.679,80 per troy ounce. Ini merupakan level tertinggi sejak 18 Desember lalu.
Lonjakan harga emas disebabkan oleh kenaikan pada pasar saham dan komoditas setelah data ekonomi China melesat untuk kali pertama dalam dua tahun terakhir. Sekadar informasi, Produk Domestik Bruto China naik 7,9% pada kuartal IV dibanding tahun sebelumnya. Angka tersebut melampaui estimasi nilai tengah analis yang disurvei Bloomberg yang menunjukkan angka 7,8%.
"Kenaikan harga emas lebih disebabkan oleh sentimen positif data China. Emas bereaksi sebagai aset berisiko," jelas Georgette Boele, commodities strategist ABN Amro Group NV.
Sementara itu, menurut UBS AG dalam laporan harian yang dirilis kemarin, pasar fisik emas memulai awal tahun ini dengan sangat baik. Hal itu dapat dilihat dari permintaan di China dan India yang tetap kuat sejak pertengahan Desember.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News