kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Di Asia, rupiah paling berjaya sepanjang Februari


Jumat, 28 Februari 2014 / 13:08 WIB
Di Asia, rupiah paling berjaya sepanjang Februari
ILUSTRASI. Tenaga kesehatan memeriksa fasilitas usai peresmian RS Citra Harapan sebagai bagian dari ekosistem Bundamedik Healthcare System (BMHS)?di Kota Bekasi, Rabu (5/10/2022). (KONTAN/Baihaki)


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Siang ini (28/2), rupiah memimpin reli di antara sejumlah mata uang Asia pada bulan ini. Pada pukul 11.27 WIB, rupiah terapresiasi 4,9% sepanjang bulan ini menjadi 11.638 per dollar AS.

Sementara, ringgit Malaysia menguat 1,9% menjadi 3,2803 per dollar AS dan peso Filipina menguat 1,4% menjadi 44,675 per dollar AS pada periode yang sama.

Di negara Asia lainnya, baht Thailand menguat 1,2% menjadi 32,643, won Korea Selatan menguat 0,3% menjadi 1.067,50, dan rupe India menguat 0,9% menjadi 62,13. Sedangkan dong Vietnam melemah 0,2% menjadi 21.098 dan dollar Taiwan tak banyak mencatatkan perubahan di posisi NT$ 30,355.

Berdasarkan data Bloomberg, 19 dari 24 mata uang emerging market mencatatkan penguatan di sepanjang Februari. Salah satu penyebabnya adalah sejumlah data ekonomi AS yang tak sesuai estimasi pelaku pasar sehingga memicu spekulasi bahwa the Federal Reserve akan menunda melanjutkan tapering stimulus.

Spekulasi itu juga diperkuat oleh pernyataan Pimpinan the Fed Janet Yellen tadi malam yang menegaskan bahwa bank sentral AS akan mempertimbangkan kebijakan tapering jika ada perubahan signifikan pada outlook ekonomi AS.

"Mata uang emerging market berhasil menguat pada bulan ini karena data dari AS tak sebaik prediksi, sehingga menimbulkan spekulasi bahwa kebijakan tapering akan ditunda dan diperpanjang waktu pelaksanaannya," jelas Yeah Kim Leng, chief economist RAM Holdings Bhd di Kuala Lumpur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×