Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan dan pengolahan kelapa sawit PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) menghimpun dana Rp 451 miliar dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Dharma Satya Nusantara Tahap I Tahun 2020. Padahal, jumlah dana yang ditargetkan adalah sebesar Rp 500 miliar.
Dana yang terkumpul tersebut berasal dari dua seri obligasi. Pertama, Seri A sejumlah Rp 275 miliar yang bertenor 3 tahun dengan kupon 9,60%. Kedua, Seri B sebesar Rp 176 miliar untuk tenor lima tahun dengan kupon 9,90%.
Setelah dikurangi biaya-biaya emisi, dana hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk melunasi sebagian pinjaman Dharma Satya Nusantara dan anak usahanya, yakni PT Swakarsa Sinarsentosa (SWA) kepada PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
Baca Juga: Dharma Satya Nusantara (DSNG) terbitkan obligasi Rp 500 miliar, ini penggunaannya
Direktur Utama Dharma Satya Nusantara Andrianto Oetomo mengungkapkan, dirinya cukup puas dengan jumlah dana yang dihimpun meskipun masih di bawah target. “Di tengah kondisi pasar yang masih terdampak pandemi Covid-19, kami bersyukur kepercayaan investor terhadap prospek usaha DSNG di masa mendatang masih tinggi dengan terserapnya 90% penawaran obligasi kami,” tutur Andrianto dalam siaran pers, Kamis (23/7).
Menurut Andrianto, ini merupakan penawaran umum obligasi yang pertama dilakukan DSNG sejak menjadi perusahaan tercatat pada tahun 2013. "Penerbitan obligasi ini diharapkan dapat memberikan alternatif sumber pendanaan bagi DSNG di tengah gejolak pasar kredit pembiayaan akibat pandemi Covid-19," ucap dia.
Sebagai informasi, Obligasi Berkelanjutan I Dharma Satya Nusantara Tahap I Tahun 2020 ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) I dengan target dana yang dihimpun mencapai Rp 2 triliun. DSNG memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 23 Juli 2020 terkait dengan penawaran obligasi tersebut.
Baca Juga: Malaysia ajukan kasus sawit ke WTO, sektor perkebunan melesat paling tinggi
Dharma Satya Nusantara menunjuk Mandiri Sekuritas dan BCA Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi, serta PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanat. Surat utang ini memperoleh peringkat Single A Minus (idA-) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Pada April 2020, Dharma Satya Nusantara memperoleh fasilitas pinjaman senilai US$ 30 juta untuk jangka waktu 10 tahun dari Stichting andgreen.fund (&Green), sebuah yayasan pembiayaan produksi komoditas berkelanjutan yang berkedudukan di Belanda. Yayasan ini berfokus pada pembiayaan produksi komoditas yang berkelanjutan dalam rangka perlindungan hutan tropis.
Fasilitas pinjaman tersebut merupakan investasi pertama &Green di dunia untuk sektor perkebunan kelapa sawit. Harapannya, pinjaman ini dapat mempercepat pengimplementasian strategi DSNG atas No Deforestation No Peat No Exploitation (NDPE) serta pemberdayaan komunitas lokal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News