kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dharma Satya Nusantara (DSNG) alokasikan capex Rp 1 triliun di 2021


Jumat, 09 April 2021 / 20:54 WIB
Dharma Satya Nusantara (DSNG) alokasikan capex Rp 1 triliun di 2021
ILUSTRASI. Pabrik pengolahan kelapa sawit PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG)


Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lakukan ekspansi, PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) anggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar Rp 1 triliun untuk tahun ini. 

Dana capex tersebut akan berasal dari kas internal perusahaan serta fasilitas perbankan. "Capex akan dipakai untuk pembangunan Bio-CNG, infrastruktur kebun, dan perawatan tanaman," kata Direktur DSNG Jenti Widjaja, Kamis (8/4). 

Lebih lanjut dia mengungkapkan, salah satu inovasi yang tengah digenjot perusahaan di kuartal pertama lalu adalah pembangunan pabrik Bio-CNG kedua di Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. 

"Di kuartal I 2021, perusahaan melakukan ground breaking Pabrik Bio-CNG kedua dengan kapasitas double dari pabrik Bio-CNG pertama yang telah commissioning pada September 2020 lalu," jelas Jenti. 

Inovasi berbasis sustainability dan renewable energi ini, diyakini Jenti akan menghasilkan cost saving atau penghematan biaya dengan berkurangnya pemakaian solar, sekaligus menciptakan pengurangan emisi gas rumah kaca. Pabrik kedua DSNG ini, dijadwalkan akan mulai beroperasi pada kuartal II tahun 2022 mendatang. 

Sebelumnya perusahaan sempat mengungkapkan bakal membangun enam pabrik Bio-CNG baru dalam dua tahun ke depan. Total nilai investasi untuk pembangunan tersebut capai US$ 47 juta. 

Ini merupakan bentuk komitmen perusahaan menjalankan praktek keberlanjutan melalui pemanfaatan limbah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) menjadi energi terbarukan. 

Sebelumnya pada September 2020 lalu, DSNG telah melakukan commissioning pabrik Bio-CNG yang pertama berlokasi di Muara Wahau, Kalimantan Timur, yang juga merupakan pabrik Bio-CNG yang pertama di Indonesia.

Seiring dengan pembangunan pabrik Bio-CNG kedua yang sedang berjalan, DSNG juga optimistis akan membukukan pertumbuhan produksi crude palm oil (CPO) yang positif di tahun ini. Jenti menargetkan, produksi CPO bisa meningkat hingga 10% dibandingkan realisasi di tahun sebelumnya. 

Baca Juga: Dharma Satya Nusantara (DSNG) akan tebar dividen Rp 130,7 miliar, berikut jadwalnya

 

"Di segmen minyak kelapa sawit dengan hadirnya La Nina yang membawa curah hujan, produksi TBS dan CPO diharapkan akan meningkat, terutama di semester dua tahun 2021," sebutnya. 

Berdasarkan Investor Newsletter-nya pada tahun 2020, DSNG mencatatkan produksi CPO sebesar 637.000 ton atau naik 4% dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 610.000 ton. Artinya, target produksi CPO perusahaan di tahun ini akan mencapai 700.700 ton. 

Sayang, Jenti tidak memerinci berapa target volume penjualan CPO DSNG di tahun ini. Namun,  apabila menilik realisasi di tahun 2020, DSNG mencatatkan volume penjualan CPO sebesar 640.000 ton. Angka tersebut menurun tipis, yakni 4% dari volume penjualan di tahun sebelumnya sebesar 666.000 ton. 

Selain bisnis CPO, DSNG juga memiliki segmen bisnis di produk perkayuan ini optimistis bahwa demand produk kayu juga akan ikut meningkat di tahun ini. Hal itu lantaran pemulihan perekonomian di negara-negara tujuan ekspor, seperti Jepang dan Amerika Serikat sudah mulai berjalan.

"Kami optimistis bisnis wood product DSNG akan lebih baik tahun ini seiring dengan membaiknya perekonomian global dan bergeraknya kembali permintaan dari Jepang, terutama untuk produk panel. Selain itu di Kuartal I 2021 ini permintaan produk kayu dari Amerika Serikat juga mulai naik," jelasnya. 

Lagi-lagi, Jenti tidak bisa memastikan berapa target pertumbuhan produk kayu-nya di tahun ini. Sebagai catatan, DSNG membukukan pendapatan sebesar Rp 996 miliar untuk produk kayu yang diproduksinya. Angka itu turun 0,5% dibandingkan tahun 2019 yang mencapai Rp 1 triliun. 

Jenti bilang, saat ini DSNG akan tetap fokus pada peningkatan produktivitas, cost efisiensi juga sutainability untuk mempertahankan kinerja bisnisnya di tahun 2021.  

"Tidak ada strategi khusus selain tetap menjalankan operational excellence sehingga produktivitas meningkat dan cost efficiency terjadi," pungkasnya. 

Selanjutnya: Terkerek di tengah pandemi, saham-saham syariah masih berpotensi menguat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×