Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), emiten manufaktur komponen otomotif, pada semester pertama 2022, telah merealisasikan rencana penggunaan dana hasil penawaran perdana saham atawa initial public offering (IPO) sebanyak 53% atau Rp 180,2 miliar, dari total Rp 341,7 miliar dana segar yang diraih melalui IPO.
Sesuai rencana Dharma Polimetal, dana hasil IPO tersebut digunakan untuk keperluan ekspansi, suntikan modal ke anak perusahaan, meningkatkan porsi saham di anak perusahaan, serta untuk modal kerja.
“Kami bersyukur, karena sejauh ini DRMA berhasil menjalankan rencana seperti yang diharapkan,” kata Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso dalam keterangan resmi, Selasa (12/7).
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Dharma Polimetal (DRMA)
Adapun rincian penggunaan dana hasil IPO sampai dengan akhir Juni 2022 adalah, untuk belanja modal sebanyak Rp 78,2 miliar, disuntikkan ke perusahaan anak PT Dharma Precision Part dan PT Dharma Controlcable Indonesia sejumlah Rp 54,1 miliar, untuk menambah porsi kepemilikan saham di perusahaan anak PT Dharma Poliplast Rp 30,8 miliar, serta untuk modal kerja sebanyak Rp 17,1 miliar.
Dalam IPO yang terlaksana Desember tahun lalu, emiten manufaktur komponen otomotif milik Triputra Group ini berhasil meraih dana sebesar Rp 352,9 miliar dari hasil penjualan 705,88 juta saham atau 15% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh.
Baca Juga: Prospek Saham Emiten Otomotif Bertumpu pada Perbaikan Ekonomi
Dari dana hasil IPO tersebut, yang setelah dikurangi biaya-biaya menjadi sejumlah Rp 341,7 miliar, sekitar 70% dianggarkan untuk belanja modal dalam rangka ekspansi usaha, sekitar 16% dianggarkan untuk suntikan modal ke perusahaan anak, sekitar 9% dianggarkan untuk penambahan kepemilikan Perseroan pada PT Dharma Poliplast, dan sisanya sekitar 5% dianggarkan untuk modal kerja.
Pada kuartal pertama tahun ini, DRMA berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan Rp 116,9 miliar, naik lebih dari dua kali lipat dari Rp 53,4 miliar pada periode yang sama tahun 2021. Adapun penjualan bersih, Perseroan membukukan Rp 915,8 miliar, tumbuh 36% dari Rp 675,6 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News