Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelan tapi pasti, populasi kendaraan listrik mulai meningkat. Untuk itu, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) berupaya memenuhi kebutuhan komponen pembuatan kendaraan listrik tersebut.
Irianto Santoso, President Director Dharma Polimetal menyampaikan, saat ini DRMA menyediakan battery pack dan battery management system yang digunakan khusus untuk e-bike dengan merek Polimetal milik perusahaan tersebut. DRMA juga sedang menyiapkan produksi kedua komponen tadi untuk sepeda motor listrik roda tiga merek PowerAce.
Selain itu, DRMA sudah memproduksi wiring harness yang merupakan salah satu komponen krusial bagi kendaraan listrik, baik roda dua dan roda empat. Wiring harness sendiri berfungsi untuk menghantarkan energi dari baterai ke mesin kendaraan.
Secara umum, fasilitas yang dimiliki DRMA sudah dapat menunjang komponen kendaraan listrik yang menggunakan material high tensile steel. Sebab, kendaraan listrik membutuhkan komponen yang lebih ringan untuk mengkompensasi berat baterai. Dengan penggunaan high tensile steel, komponen yang diproduksi DRMA akan lebih ringan, namun jauh lebih kuat.
Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) Targetkan Marketing Sales Rp 5 Triliun pada Tahun Ini
Menurut Irianto, kalau menggunakan material mild steel, maka komponen yang dibuat DRMA hanya memiliki kekuatan tarik 200 megapascal.
“Kami sudah menggunakan high tensile steel dengan kekuatan tarik 980 megapascal,” imbuh dia, Jumat (29/1).
Ia juga menyebut, apabila diberi kepercayaan untuk memproduksi komponen lain yang terkait kendaraan listrik dan membutuhkan tambahan fasilitas, maka DRMA siap untuk memenuhinya. DRMA bisa saja melakukan penambahan fasilitas produksi komponen kendaraan listrik secara mandiri ataupun melalui kerja sama dengan mitra strategis.
Lebih lanjut, DRMA sedang memasuki tahapan diskusi dengan beberapa perusahaan sepeda motor listrik yang ingin melakukan lokalisasi produksi komponen di Indonesia.
”Namun, ini masih dalam tahap diskusi dan belum bisa disebutkan nama brand atau perusahaannya,” ujar Irianto.
Belum cukup, meski tidak diungkap besaran investasinya, emiten ini juga berada dalam tahap persiapan untuk memproduksi charging station, termasuk untuk sistem battery swap atau penukaran baterai.
Baca Juga: Telkom Indonesia (TLKM) dan Transjakarta Kolaborasi Kembangkan Sistem Teknologi
Langkah ekspansi ini ditempuh lantaran DRMA menyadari bahwa sebagian pemilik sepeda motor listrik tidak mungkin mengisi baterai sendiri di rumah mereka akibat keterbatasan kapasitas daya listrik. Maka dari itu, para konsumen sepeda motor listrik membutuhkan fasilitas penukaran baterai.
“Kami membuat prototipe charging station untuk membantu produksi sepeda motor listrik,” tukas Irianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News