Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dewata Freight International Tbk (DEAL) optimistis bisnis logistik masih sangat baik ke depannya. Untuk itu perseroan juga memproyeksikan kinerja bisnis di tahun ini akan lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu.
Corporate Secretary DEAL Nur Hasanah mengungkapkan, perseroan saat ini tengah mempersiapkan ekspansi yang akan dilakukan. Terutama dalam mendorong perubahan bisnis model logistik menuju digitalisasi logistik.
“Hal ini dilakukan agar dapat adaptif terhadap kondisi saat ini yang semakin digital,” ujar dia saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (14/11).
Sayangnya, ia belum menjelaskan seperti apa strategi-strategi yang akan dilakukan untuk mendorong perubahan digitalisasi tersebut.
Baca Juga: Dewata Freight (DEAL): Kenaikan tarif Pelindo II berpengaruh pada kontrak eksisting
Namun yang pasti, DEAL optimistis pendapatan bersih di tahun ini akan tumbuh 10% dibandingkan dengan tahun lalu. “Manajemen yakin target ini akan tercapai di tahun ini,” harap dia.
Adapun, sampai saat ini armada Dewata Freight International memiliki utilitas keseluruhan sebesar 72%. Sayang ia juga tak menyebutkan berapa saat ini total armada yang dioperasikan.
Namun mayoritas armada digunakan untuk mengangkut kargo terutama pada produk-produk Fast Moving Costumer Goods (FMCG), alat kesehatan dan pengiriman kargo secara general.
Berdasarkan catatan KONTAN, perseroan akan fokus mengembangkan empat lini bisnis pada 2021. Empat fokus tersebut, terdiri atas cold chain, distribusi vaksin, pusat logistik berikat, dan halal logistik.
Baca Juga: PT Dewata Freightinternational Tbk (DEAL) Semakin Getol di Lini Cold Chain dan PLB
Sementara mengenai belanja modal, tahun ini perseroan tidak akan menambahkan belanja modal atau capex. Melainkan saat ini perusahaan tengah fokus untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada.
Namun, berdasarkan berita yang tertulis dalam KONTAN, Perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 100 miliar pada 2021 ini. Dengan sumber pendanaan dari perbankan dan non-perbankan serta kas Perseroan.
Dana atau modal itu digunakan untuk pembangunan infrastruktur rantai pasok dingin, pergudangan, pusat logistik berikat dan logistik pertambangan atau mining logistics.
Selanjutnya: Rencana pemerintah audit LSM, ICW: Kami diaudit setiap tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News