kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Desember, Batavia Prosperindo luncurkan dua reksadana terproteksi


Kamis, 17 November 2011 / 12:39 WIB
ILUSTRASI. E-bike serba bisa dari Polygon, harga sepeda Polygon Path E5 bikin dompet jebol!


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Batavia Prosperindo Aset Managemen kembali akan meluncurkan dua produk reksadana terproteksi pada Desember mendatang. Associate Director Mutual Fund Sales & Marketing Batavia Prosperindo Aset Manajemen Karman P. Siregar menuturkan, pihaknya masih mempersiapkan kedua produk itu, dan saat ini masih berada di tangan pihak Bank Indonesia (BI).

Adapaun, nama dari dua reksadana terproteksi tersebut adalah Batavia Terprotekai Prima 17 yang kemungkinan akan dilaunching awal Desember. Lalu, Batavia Terproteksi Prima 18 yang penawaran perdananya dijadwalkan pada pertengahan Desember.

Batavia masih mempercayakan underlying reksadana terproteksi ini seluruhnya pada obligasi korporasi. "Kami akan mengambil obligasi emiten perbankan dengan rating AAA+," jelas Karman, Kamis (17/11). Karena peringkat obligasinya cukup tinggi, Batavia bisa mematok indikasi imbal hasil sebesar 6,4% - 6,7% per tahun.

Asal tahu saja, reksadana terproteksi kali ini memang berbeda dari produk reksadana terproteksi sebelumnya. Produk Reksadana Batavia Terpoteksi Prima 15 yang launching akhir September lalu, imbal hasilnya sekitar 8%-an.

Kata Karman, produk ini ditujukan untuk para nasabah deposan yang memiliki profil menjaga dananya dari fluktuasi pasar. Nasabah bisa membeli produk baru ini di agen penjual Batavia.

Namun, Karman belum bisa menguraikan bank yang menjadi agen penjualnya termasuk soal target dana kelolaan untuk kedua produk ini. "Saat ini masih dalam pembicaraan dengan para calon agen penjual, jadi belum ada target," tandasnya.

Hingga 16 November 2011, dana kelolaan Batavia sudah mencapai Rp 11,2 triliun, atau 91% dari target tahun ini yang sebesar Rp 12,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×