Reporter: Rashif Usman | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan tercatat yang ada di Bursa Efek Indonesia siap menggelar aksi korporasi berupa pembelian kembali alias buyback saham.
Terpantau, empat emiten milik taipan Prajogo Pangestu (PP) kompak melakukan buyback. Keempat emiten tersebut adalah PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT). Total dana yang disiapkan untuk aksi tersebut bahkan mencapai Rp 5 triliun.
Tak hanya itu, emiten susu, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) juga melakukan pembelian kembali atau buyback saham dengan anggaran sebesar Rp 1,67 triliun. ULTJ akan melakukan buyback maksimal 10% dari jumlah modal disetor selama tiga bulan, sejak 24 Maret 2025.
Kemudian, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mempercepat eksekusi buyback saham seiringan dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Manajemen SIDO mengungkapkan perkiraan dana untuk aksi korporasi tersebut mencapai Rp 300 miliar, dengan perkiraan jumlah lembar saham yang akan dibeli kembali sebesar 450 juta saham.
PT Mahkota Group Tbk (MGRO) juga melakukan buyback saham dengan menyiapkan anggaran Rp 20 miliar, termasuk komisi perdagangan perantara. Dana tersebut berasal dari kas internal MGRO.
Baca Juga: Cisadane Sawit Raya (CSRA) Siapkan Strategi Ini untuk Maksimalkan Kinerja di 2025
Terbaru, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) berencana untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham dengan anggaran sebesar Rp 100 miliar. HEAL berencana untuk melakukan buyback dengan jumlah saham maksimum 95 juta lembar saham. Pembelian kembali saham tersebut akan dilaksanakan terhitung sejak tanggal 21 Maret 2025 hingga 2 Mei 2025 mendatang.
Community Lead Indo Premier Sekuritas, Angga Septianus, menyampaikan bahwa pergerakan harga saham tidak bisa hanya bergantung pada sentimen buyback. Menurutnya, harga saham pada akhirnya akan tercermin dari kinerja fundamental serta aksi korporasi lainnya yang dilakukan perusahaan.
"Namun buyback menjadi salah satu sentimen positif untuk menopang sentimen harga saham dalam jangka pendek," kata Angga kepada Kontan, Senin (24/3).
Untuk memanfaatkan sentimen buyback, Angga menyarankan investor dan pelaku pasar untuk mengandalkan analisis teknikal dalam menentukan titik entry terbaik.
Angga melihat, secara teknikal saham SIDO masih menarik selama level psikologis Rp 500–Rp 515 mampu bertahan. Jika level tersebut tembus ke bawah, ada potensi koreksi lebih lanjut hingga Rp 480.
Angga mengungkapkan area buy saham SIDO berada di harga Rp 535, stop loss di bawah Rp 500 dan target harga berada di posisi Rp 600.
Baca Juga: Sumber Tani Agung (STAA) Bukukan Kinerja Positif pada 2024, Cek Rekomendasi Analis
Selanjutnya: Peremajaan Peralatan Bongkar Muat Kapal di Tajung Perak Surabaya Dinilai Mendesak
Menarik Dibaca: 4 Channel Youtube Untuk Dengarkan Playlist Lagu Enak Tanpa Iklan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News