Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sejak awal tahun, investor asing tercatat beli neto Rp 23 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN). Aliran dana asing ke pasar SBN salah satunya didorong melemahnya nilai tukar rupiah.
Sejak awal bulan April hingga Senin (28/4) lalu, Kementerian Keuangan RI mencatat kepemilikan investor asing di pasar SBN mencapai Rp 901,04 triliun. Dus, sepanjang April, transaksi asing tercatat sebesar Rp 50,52 triliun.
Menurut Fixed Income Analyst Pefindo Ahmad Nasrudin, pasar SBN domestik saat ini memang masih menarik bagi asing seiring nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang masih dalam tren pelemahan.
“Bagi asing, depresiasi memungkinkan mereka untuk mendapatkan lebih banyak unit karena ketika mereka menukar dolar yang mereka pegang, mereka mendapatkan lebih banyak rupiah,” papar Ahmad kepada Kontan, Senin (5/5).
Baca Juga: Pasar SBN Domestik Tetap Menarik, Ini Faktor Pendukungnya
Jadi, begitu yield naik berbarengan dengan momentum depresiasi rupiah, asing akan cenderung masuk untuk mendapatkan keuntungan dari diskon nilai tukar. Namun, setelah harga cukup mahal dan sentimen negatif meningkat, asing bisa saja kembali keluar untuk taking profit.
Itu sempat terjadi pada awal April ketika kebijakan tarif Trump diumumkan. Pada periode 8–10 April 2025, transaksi asing di pasar SBN tercatat jual neto sebesar Rp 7,84 triliun. Saat itu, memang yield SBN sempat menyentuh 7,1% dan rupiah hampir mendekati Rp 17.000.
Baca Juga: Yield SBN Stabil, Sri Mulyani Sebut Investor Asing Pede Investasi di Indonesia
Jadi hingga akhir kuartal III 2025 nanti, Ahmad menyebut aliran modal asing masih akan volatile, seiring arah kebijakan tarif Trump yang belum pasti.
“Di akhir penundaan tarif, tekanan jual bukan tidak mungkin terjadi karena harga sudah tinggi akibat aksi beli akhir-akhir ini,” sebut Ahmad.
Jika Trump mengambil langkah keras, itu bisa memicu tekanan yang lebih besar terhadap pasar SBN. Namun sebaliknya, jika kebijakan Trump nantinya menurunkan tensi perang dagang global, aliran dana masuk bisa saja kembali meningkat.
Selanjutnya: Metropolitan Land (MTLA) Catat Marketing Sales Rp 500 Miliar per Kuartal I 2025
Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (6/5): Cerah hingga Diguyur Hujan Ringan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News