kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dengan IPO, Darmi Bersaudara ingin menggandakan penjualan


Jumat, 21 September 2018 / 14:21 WIB
Dengan IPO, Darmi Bersaudara ingin menggandakan penjualan
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia akan kedatangan pemain baru PT Darmi Bersaudara, yang rencananya pada bulan November akan melakukan initial public offering (IPO) untuk mendapatkan dana segar dari pasar modal guna meningkatkan kinerja perusahaan.

Direktur Independen PT Darmin Bersaudara, Lie Kurniawan mengatakan Kita melihat ada potensi yang luar biasa untuk perseroan lebih besar di masa depannya, sehingga memutuskan untuk membawa ke level yang lebih baik lagi, dan itu caranya dengan go public.

"Jadi dengan ini kita lebih mudah untuk mendapat akses dan perizinan usaha menjadi lebih mudah, kita menjadi lebih dipercaya oleh buyer, dan pada akhirnya ini bagus juga untuk citra perusahaan," kata Lie, Jumat (21/9) di Gedung BEI, Jakarta.

PT Darmi bersaudara berencana untuk melepas sebanyak 22,58% dari seluruh modal disetor dan ditempatkan, dimana diharapkan mendapatkan dana sebesar Rp 22 miliar. "Kalau untuk penetapan harga dan teknis masih belum, lagi proses pembahasan," kata Lie

Dana dari IPO tersebut sekitar 80% digunakan untuk modal kerja. Sementara sisanya akan digunakan untuk pembelian aset produktif dan secara bertahap untuk pembangunan pabrik. Untuk menopang kinerja pabrik yang sudah dimiliki di Gresik, Jawa Timur. Mayoritas dari hasil produksi atau sekitar 90% diekspor ke luar negeri dimana pasar utama India.

"Kami memperdagangkan kayu, kita tidak produksi jadi kami perdagangan walaupun dari kayu utuh dan di ekspor setengah jadi keluar, utamanya ke Asia Selatan, terutama India dan Nepal. Permintaan di India sangat besar, kalau saat ini kisaran kontainer kita bisa ekspor 40 kontainer per bulan ke India. Dengan IPO bisa meningkat dua kali. Padahal permintaan di India sangat banyak, sekitar 1.000 permintaan," tutup Lie.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×